Mobil listrik semakin populer, namun ketergantungan pada baterai lithium-ion menimbulkan tantangan yang signifikan. Artikel ini akan membahas solusi yang sedang dikembangkan untuk mengatasi kendala dalam pembuatan baterai mobil listrik, membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan terjangkau.
Â
1. Memperkuat Rantai Pasokan Bahan Baku
Â
- Eksplorasi dan Pengembangan Tambang: Indonesia, sebagai negara kaya nikel, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi baterai. Meningkatkan investasi dalam eksplorasi dan pengembangan tambang nikel, kobalt, dan mangan secara bertanggung jawab akan menjamin pasokan bahan baku yang stabil dan berkelanjutan[1].
- Pengembangan Teknologi Pengolahan Mineral: Meningkatkan efisiensi dan ramah lingkungan dalam proses pengolahan mineral menjadi bahan baku baterai. Penelitian dan pengembangan teknologi baru, seperti hidrometalurgi, dapat mengurangi limbah dan emisi gas rumah kaca.
- Diversifikasi Bahan Baku: Meminimalkan ketergantungan pada lithium dengan mengeksplorasi alternatif seperti sodium dan magnesium. Penelitian dan pengembangan baterai berbasis sodium telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi[3].
Â
2. Meningkatkan Efisiensi dan Ramah Lingkungan
Â
- Pengembangan Teknologi Baterai: Fokus pada pengembangan teknologi baterai yang lebih efisien, tahan lama, dan ramah lingkungan. Baterai solid-state, misalnya, memiliki potensi untuk meningkatkan kepadatan energi dan mengurangi risiko kebakaran.