kehadiran teknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat sejak awal tahun 2000 sampai hari ini banyak membuat manfaat bagi manusia untuk menyelesaikan pekerjaan. Terlebih lagi, kecanggihan teknologi saat ini digadang - gadang akan menggantikan peran manusia, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membayar tenaga manusia. Kabar inovasi manusia tidak pernah berhenti kita dengar di media sosial, hampir setiap hari selalu ada saja inovasi terbaru.Â
Salah satu penemuan fenomenal yang diciptakan manusia saat ini adalah AI (Artificial Intelegent) yang dibuat untuk menjadi asisten pribadi manusia dalam menyelesaikan masalah apapun dan menjadi salah satu perkembangan teknologi yang telah banyak digunakan di berbagai bidang. Penggunaan AI juga dinilai lebih efektif dan efisien, sehingga teknologi ini akan terus dikembangkan demi melayani kebutuhan manusia yang tidak akan pernah ada habisnya di masa mendatang.
Seperti yang disinggung di atas bahwa hampir seluruh bidang pekerjaan sudah menggunakan AI seperti bidang pemasaran, kedokteran, pemerintahan, pendidikan dll. Meskipun AI memiliki manfaat yang besar dalam membantu pekerjaan manusia, rupanya keberadaan AI dalam jangka panjang juga akan menjadi masalah bagi umat manusia khususnya dibidang pendidikan.Â
Dampak penggunaan AI secara masif akan membuat manusia menjadi lemah karena peran pikiran manusia sebagai orang yang bebas berpikir diambil alih oleh AI, apalagi di bidang pendidikan yang ditugaskan untuk menciptakan generasi berkualitas yang akan datang, seandainya generasi tersebut kehilangan kebebasan berpikir akibat tergantikan perannya oleh AI, maka besar kemungkinan generasi tersebut akan rusak. Namun hal itu tidak akan terjadi jika kita bijak dalam menanggapi kehadiran AI yang tentu saja peran masyarakat khususnya guru di sekolah menjadi tameng utama bagi siswa agar tidak terbawa arus AI.
Dilema AI dalam Dunia Pendidikan
Sebagaimana kita tahu bahwa guru berperan dalam memberikan pendidikan kepada siswanya. Guru menjadi inspirasi bagi siswa untuk menjadi kreatif dan inovatif yang sebenarnya juga bisa dilakukan oleh AI. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara keduanya. AI yang hanya sebuah kecerdasan buatan, tidak memiliki perasaan etika dan nilai moral yang bisa ditiru sebagaimana guru. Perbedaan antara guru dan AI sangat memungkinkan untuk saling berkolaborasi satu sama lain. Penggunaan AI sebagai alat bantu sumber informasi, dan guru berperan dalam menanamkan nilai - nilai kehidupan kepada siswa.Â
Diluar sekolah, AI bisa menjadi pembunuh kreativitas berpikir siswa jika tidak digunakan dengan bijak, sebab sebagaimana fungsi utamanya dalam membantu tugas manusia, ia bisa digunakan sebagai alat bantu siswa dalam membuat tugas, makalah, dan berbagai macam proyek yang diberikan oleh guru. Untuk mencegah hal tersebut tidak terjadi, guru perlu memberikan pemahaman kepada siswa untuk tetap menggunakan pemikirannya sendiri dan menekankan bahwa AI hanyalah sebuah alat yang perlu diolah lagi, bukan hasil akhir yang harus diterima mentah - mentah. Tekankan bahwa pendidikan bukan tentang menjawab soal, akan tetapi proses perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini perlu dilakukan untuk mempertahankan siswa tetap berpikir kritis dan bertanggung jawab atas hasil pemikirannya sendiri.
Perlukah Siswa Menggunakan AI ?
Ditegaskan kembali bahwa AI hanyalah sebuah alat bantu manusia, meskipun memiliki dampak buruk dalam jangka panjang, kehadirannya tidak bisa kita tolak begitu saja. AI sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengasah kreatifitas dan memberikan inspirasi atas bakat nya. Bayangkan ketika siswa sudah kehabisan ide untuk membuat sebuah karya, AI bisa memberikan jawaban yang baik. Apalagi sudah banyak teknologi AI yang dapat diperintah untuk menciptakan karya seni yang diinginkan seperti gambar dan musik dan masih banyak lagi.Â
Penggunaan teknologi AI yang tidak tepat dilakukan oleh siswa adalah ketika digunakan untuk mengerjakan tugas dari sekolah, karena hal tersebut sudah menjadi tugas guru untuk memberikan pemahaman terkait ilmu yang diberikan, jika siswa mengalami kebingungan, maka siswa perlu bertanya secara langsung kepada guru yang bersangkutan. Selain mendapatkan ilmu secara langsung, siswa juga berlatih untuk mengasah keterampilan berinteraksi dengan orang lain sebagai bekal untuk terjun ke dalam lingkungan masyarakat.