Selengkapnya baca: Manuver Politik: Sofyan Wanandi & CSIS, Forum Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Indonesia, 1998.
Kedua, Prabowo anti ras dan agama minoritas yang didukung oleh kelompok garis keras sehingga bila terpilih dia akan memusnahkan minoritas.
Saya sudah cukup lama mengetahui bahwa timses Jokowi-JK melakukan kampanye hitam di gereja yang menginsinuasikan sedemikian rupa bahwa pemerintahan Prabowo sangat anti minoritas, dan terdapat kesaksian dari Rosiana Borupaung yang mengaku mengikuti pertemuan tokoh-tokoh Batak dan mendengar sendiri paparan dari Luhut Binsar Panjaitan tentang strategi kampanye hitam yang akan dijalankan oleh timses Jokowi-JK yaitu:
“Kita harus membangun ketakutan di kalangan etnis tionghoa, menyebarkan informasi jika Prabowo didukung oleh Islam garis keras, sehingga minoritas bisa bersatu, Kristen Batak, di Jawa, di timur Indonesia, Tionghoa. Semua pendeta-pendeta kita akan bergerak kea rah itu, Aktivis Kristen di PDIP Juga sudah kita gerakkan, ada Maruar Sirait, Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu.”
Dengan demikian sudah cukup jelas bahwa kampanye hitam oleh timses Jokowi-JK seperti yang dilakukan di Gereja Katedral oleh Alwi Shihab sebagaimana diliput di Tempo adalah sebuah strategi yang memang sengaja dirancang untuk menurunkan elektabilitas Prabowo-Hatta sekaligus menaikan elektabilitas Jokowi-JK.
http://m.kompasiana.com/post/read/664770/3/surat-terbuka-untuk-luhut-b-panjaitan.html
http://m.rmol.co/news.php?id=164547
Ketiga, Politik Dizolimi alias Play Victim
Strategi favorit yang digunakan oleh kubu Jokowi-JK adalah strategi Ken Arok yaitu melukai diri sendiri atau melukai pihak lain namun menuding pihak ketiga sebagai pelakunya. Strategi yang juga disebut sebagai politik dizolimi bila diri sendiri yang dilukai sangat sering dilakukan oleh Jokowi dan kemudian media bayaran milik Jokowi-JK menuduh Prabowo-Hatta pelakunya, sebagai contoh: Iklan RIP Jokowi yang dibuat dan disebar oleh timses Jokowi-JK sendiri; atau isu Obor Rakyat yang ternyata dibuat oleh media officer JK.
B. Kecurangan pada masa pencoblosan.
Jangan percaya bila kubu Jokowi-Jusuf Kalla mengatakan bahwa Prabowo-Hatta Rajasa curang sebab pelaku kecurangan secara masif dan terstruktur adalah anggota timses Jokowi-JK. Dua contoh kecurangan: