Sah!! Terpilih sudah Puan Maharani sebagai ketua DPR tahun 2019 -- 2024 dengan wakil-wakilnya adalah Aziz Syamsudin Golkar, Sufmi Dasco Gerindra, Rahmat Gobel Nasdem dan Cak Imin dari PKB.Â
Terpilihnya Puan Maharani lantaran PDIP mendapat kursi terbanyak  yang otomatis mendapat jatah ketua DPR, Hal itu mengacu pada UU MPR DPR DPRD dan DPD.
Lengkap sudah PDIP berkibar di 5 tahun kedepan, Eksekutif dan legislative DPR sudah menjadi kekuasanya, meskipun sampai saat ini saya masih mencari tahu prestasi sang ketua DPR ini untuk Indonesia itu apa.Â
Sebenarnya tidak heran jika bu Puan diajukan sebagai ketua DPR oleh PDIP mengingat segala keputusan internal di PDIP dibawah persetujuan ibu Megawati. Â Semoga Ibu Puan yang terhormat masih ingat saat meneteskan air mata di Jaman SBY ketika kenaikan harga BBM yang meresahkan rakyat, katanya waktu itu.
DPR adalah lembaga perwakilan rakyat yang sepatutnya menyuarakan hak-hak rakyat  Indonesia, bukan hanya suara golongan partai tertentu.  Bekerjalah untuk rakyat karena kau digaji dari jerih payah rakyat.Â
Kalian digaji oleh rakyat untuk menyuarakan kepentingan rakyat. Kursi empuk di gedung DPR yang kau duduki sekarang jangan kau gunakan untuk duduk dan berdiam tapi teriaklah yang lantang untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan golongan.Â
Tugas kalian disana mewakili isi hati kami para rakyat, oleh karena itu jika kalian tidak melaksanakan tugas dengan baik, jangan harap rakyat akan berdiam diri.Â
Rakyat berhak menjadi pengawas anggota DPR dalam menjalankan tugasnya, Jangan salahkan rakyat jika harus turun kejalan demi perbaikan Indonesia.
Sudah terlalu lama kami muak dengan perwakilan kami di gedung DPR yang hanya menyuarakan kepentingan golongan, janji manis saat pemilihan, mendatangi rumah ke rumah untuk mendapatkan dukungan, seakan itu hanya guyonan belaka . Janji Palsu.
Kami berharap dengan sangat, meminta untuk Anggota DPR yang baru dilantik, tolonglah buat rakyat percaya dengan kinerjamu. Tolonglah bekerja sesuai dengan tugas dan wewenangmu untuk mewakili kami, bukan hanya tidur saat sidang.Â
Kami tahu, kalian disana berutang budi kepada partai yang mengusung kalian, kami tahu kalian disana menghabiskan uang miliaran saat kampanye, tapi ingatlah tugas kalian disana untuk apa.Â