Sebagai generasi muda sudah seharusnya mengetahui bahwasannya berwirausaha di usia muda sangat penting untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.
Tidak di pungkiri banyaknya jumlah pengangguran yang bertambah di setiap tahunnya, Â dengan perkembangan zaman yang sudah semakin moderen menutut kita sebagai kalangan muda untuk dapat mengembangkan ide kreatifitas dalam membuka lapangan pekerjaan baru yang juga sangat membantu pemerintah dalam mengurangi tingginya tingkat pengangguran yang ada, terutama di indonesia di angka kerja produktif.Â
Banyak hal yang dapat di lakukan oleh generasi muda dalam upaya untuk mengurangi adanya tingkat pengangguran yang terjadi, salah satunya dengan berwirausaha. Modal utama dalam berwirausaha adalah kemauan, percaya diri, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, mandiri, dan bersungguh-sungguh untuk menjalankan usaha yang akan di jalankan.
Dalam berwirausaha, kita sebagai generasi muda tentunya memiliki landasan untuk memulai usaha tersebut, seperti: memiliki kopetensi, keterampilan berwirausaha, pengetahuan yang nantinya sebagai landasan untuk mengelola suatu usaha tersebut.
arti dari kewirausahaan itu sendiri iyalah kemampuan yang kreatif dan inovatif sebagai dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang dalam mencapai sebuah kesuksesan.Â
adapun jiwa dan sikap dalam kewirausahaan iyalah:
1. berorientasi kepada tugas dan hasil
dimana seseorang yang mengutamakan tugas dan hasil adalah orang-orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada  laba, ketekunan, serta kerja keras. dalam kewirausahaan peluang hanya di peroleh apabila ada inisiatif. prilaku inisiatif ini biasanya dapat di peroleh memalui pelatihan dan pengalaman bertahun tahun, dan pengembangannya di peroleh dengan cara di siplin diri, berfikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi
2. keberanian mengambil resiko
wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. wirausaha menghindari situasi resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil. pada situasi ini ada dua alternatif yang harus di pilih yaitu, alternatif yang menaggung resiko, dan alternatif yang konservatif.
3. berorientasi ke masa depan
