Mohon tunggu...
Rifki Maulana
Rifki Maulana Mohon Tunggu... Pelajar -

A future educationist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Obrolan Mie Instan dan Matematika

18 Maret 2010   08:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:21 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bagi kita terutama pelajar, seringkali mengalami kesulitan dalam belajar. Termasuk saya. Terutama untuk pelajaran yang ada rumus-rumus dan hitungannya. Kita kebanyakan menganggapnya pelajran yang membosankan sekaligus mengerikan. Apalagi siswa pemalas seperti saya. :) Rasanya semua pelajaran ada hitung-hitungannya. mulai dari matematika, fisika, kimia, biologi, ips, ekonomi, akuntansi, tinkom, semuanya ada hitungannya. Semua itu diperparah pula dengan guru yang terbilang sangar, dan tidak fair sama kita. Hancurlah...
Itu semua pemikiran orang orang yang oon.
"buat apa sih belajar fisika, kimia, dll itu?? padahal nanti yang akan terpakai cuma kabataku, toh akhirnya kita cuma jadi teknisi, pedagang ataupun pegawai...????"
sering juga sih terlintas petanyaan tersebut di pikiran ku..(apalagi siswa SMK). Tapi gimana ya melupakannya...
Saya jadi teringat waktu belajar kimia, katanya kebanyakan siswa/i jaman sekarang banyak yang makan mi instan! eh salah,, banyak yang pakai ilmu instan! ngerti gak??
emang sih pada hakikatnya sama seperti mie instan....
begini, kalo mie instan kan gampang bikinnya, trus gampang kenyangnya, tapi sehabis makan mie cepet laper lagi kan???
begitu juga dengan cara belajar kita yang cepat mengerti tapi tidak pernah diluang-ulang. jadinya langsung laper lagi kan?? kayak mie instan??

semoga yang membaca ini paham dan tidak salah paham.
segala keanehan dan kesalahan dalam posting ini harap maklum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun