Mohon tunggu...
Rifki Abdul Fahmi
Rifki Abdul Fahmi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

amatiran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Khas Indonesia

2 Oktober 2013   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Meskipun ini wadah yang dibuat oleh kompas, namun tak mengapakan jika saya berbicara tentang keunikan media lain disini sebagai sarana berbagi pengalaman dan ilmu tentumya.

Jika kita berwisata/mengunjungi beberapa daerah di nusantara, maka bukan menjadi pemandangan aneh jika kita melihat media (koran) bergenre daerah itu (koran daerah).

Berbicara koran daerah, maka yang terbesit adalah Grup JawaPos dengan tagline Radar (BeRitA DAeRah) pada nama media itu.

Usut punya usut, saya pernah mengikuti sebuah pelatihan jurnalistik yang diadakan salah satu anggota JawaPos. Pada pelatihan tersebut terkuaklah misteri kenapa hampir disetiap daerah di Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini pasti ada perwakilan JawaPos yang terjajar pada rak penjual koran. Misteri yang terjawab ialah, Dahlan Iskan selaku CEO JawaPos dulu,sebelum sekarang diserahkan ke anaknya, mempunyai keinginan kuat untuk menjadikan JawaPos yang bermarkas di Surabaya itu menjadi kompetitor koran lain yang sudah ada sebelumnya (tempo,kompas,dll). Namun beliau sadar hal itu sulit, sehingga ia berfikir bagaimana caranya agar media yang ia bangun bisa menyebar ke seleruh daerah tanpa bertarung keras dengan media yang sudah ada. Terbesitlah ide untuk membuat media atau koran disetiap daerah, terlebih aspek proximity dan fanatisme masyarakat indonesia terhadap sesuatu yang ada nama daerahnya menjadi sebuah peluang untuk mengibarkan bendera kejayaan didaerah tersebut, sehingga sekarang terbukti JawaPos mampu menjadi raja media cetak di Indonesia dengan strategi pemetaan kekuasaan di setiap daerah yang ada di Indonesia.

Ini adalah salah satu kekhasan Indonesia yang ditilik jeli oleh Dahlan Iskan dulu, dimana beliau sadar bahwa aspek fanatisme kedaerahan bisa dijadikan celah untuk mengibarkan bendera kejayaan medianya.

Namun, yang paling utama dalam tulisan ini ialah, kekhasan Indonesia yang memiliki ratusan bahkan hingga ribuan suku dan adat istiadat bisa menjadi sebuah jalan bagi sebuah media untuk mengibarkan bendera kejayaan dalam urusan bisnis. Memanfaatkan faktor proximity (kedekatan) terhadap daerah asal menjadi sebuah catatan besar bagi media agar ia mampu menguasai daerah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun