Mohon tunggu...
Rifka Aulia Yazid
Rifka Aulia Yazid Mohon Tunggu... -

ramah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tahukah Anda?

3 Maret 2014   06:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pernahkah berada dalam suatu kondisi yang tidak menyenangkan dan merasa ada sesuatu yang mengancam? nah inilah yang dinamakan kecemasan (anxiety).

ternyata, tahukah anda bahwa kecemasan terbagi menjadi 3, yaitu kecemasan neurosis (cemas karena bahaya yang tidak diketahui), kecemasan moral ( cemas karena konflik antara ego dan super ego), dan kecemasan realistis (cemas yang berkaitan erat dengan rasa takut). nah kecemasan - kecemasan ini biasanya sulit terpisahkan dan dapat terjadi dalam satu situasi.

pernah suatu sewaktu SMA saya pergi ke sebuah danau di daerah tempat saya tinggal, sepanjang jalan menyusuri sungai saya merasa was-was, apalagi setelah sampai di lokasi dan melihat mata air yang ada di danau tersebut, tiba - tiba kaki saya terasa lemas, dan takut, benar - benar tidak menyenangkan. rasanya jantung berdegup kencang dan ingin menangis. kemudian saya mencoba duduk di tepi danau dan memasukkan kaki ke dalamnya, rasanya semakin tidak karuan namun tetap saya tahan dan berpikir semua akan baik - baik saja. inilah kecemasan yang saya alami, dan bertanya tanya, mengapa bisa terjadi?ketakutan saya terhadap kedalaman air danau tersebut merupakan kecemasan moral, berasal dari konflik ego (e) dan super ego (se) yang saya alami, yang setelah diingat - ingat bawha dulu memang saya pernah sangat takut tenggelam, rasa ini berkembang menjadi kecemasan realistis karena saya jua takut ketika melihat danau. saya me repres ketakutan saya dengan tetap bertahan duduk di tepi danau dan berpikir positif untuk mengurangi  kecemasan saya.

menurut Freud (1933/1964) kecemasan ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego karena memberi sinyal adanya bahaya yang tampak di depan mata. jadi kecemasan juga memiliki dampak yang positif terhadap diri kita, namun ketika ego tidak lagi mampu bertahan dalam melindungi diri, maka kecemasan tidak mampu dibendung lagi. kalau saja waktu itu ego saya tidak mampu bertahan, mungkin saya akan lebih memilih untuk tidak melihat danau bahkan langsung pulang saja.

ini sedikit pengalaman mengenai kecemasan. semoga bermanfaat :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun