Mohon tunggu...
Rifka Nurohma
Rifka Nurohma Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasioner

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah Sebelum Mewabah: Ganasnya Pandemi di Masyarakat Sosial

21 Mei 2020   02:21 Diperbarui: 22 Mei 2020   00:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi

Pandemi di gunakan apabila sebuah penyakit sudah menyebar pada sejumlah bagian di dunia. Pandemi adalah epidemi yang terjadi apabila sudah melintasi skala batas internasional dan biasanya mempengaruhi sejumlah besar manusia di bumi. Suatu penyakit atau kondisi dikatakan pandemi apabila penyakit atau kondisi tersebut menular diantar sesama manusia, bukan hanya karena tersebar luas atau membunuh banyak orang. Misalnya, seperti kanker yang bertanggung jawab atas banyaknya kematian manusia tetapi tidak dianggap sebagai pandemi karena penyakit ini tidak menular.

Pandemi yang mewabah saat ini disebut Covid-19, dengan nama virus yaitu corona yang berasal dari bahasa latin berarti “mahkota”. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itulah alasan kenapa ia di beri nama tersebut. Lebih jauh lagi, CDC menjelaskan bahwa Covid-19 ini merupakan termasuk dalam keluarga besar virus dengan gejala yang menyerupai seperti batuk, flu/pilek, demam, gangguan pada tenggorokan, serta hidung meler.  Dalam beberapa kasus yang telah terjadi, gejala virus corona bisa langsung berubah layaknya penyakit serius, seperti radang paru-paru alias pneumonia. Sementara untuk  angka "19" pada Covid-19 disematkan sebagai keterangan untul tipe baru virus corona, mengingat virus corona sudah ada sedari dulu. Jenis lainnya, ada Acute Respiratory Syndrome yang biasa di sebut SARS dan Middle East Respiratory Syndrome yang dikenal dengan sebutan MERS-CoV.

Jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia saat ini adalah 18.496 kasus, sembuh 4.467, dan meninggal dunia 1.221. untuk menekan penyebaran virus corona, pemerintah meberlakukan physical distancing (menjaga jarak fisik) dan social distancing (pembatasan sosial atau pembatasan kegiatan tertentu masyarakat dalam satu wilayah). Di dukung dengan meminta masyarakat untuk mengurangi interaksi sosial dengan tetap tinggal dirumah maupun pembatasan penggunaan transportasi publik. Yang tentunya, bertujuan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona agar tidak terlalu banyak masyarakat menjadi korban.

republika.co.id
republika.co.id

Persoalannya sekarang, dengan adanya imbauan tersebut ternyata masih banyak masyarakat yang melanggarnya dan tidak mengutamakan kesehatan mereka sendiri. Masih banyak warga yang beraktifitas di tempat-tempat umum stasiun kereta api, pasar dan tempat perbelanjaan masih banyak di kunjungi. Alasan dari para pelanggar salah satunya ialah karena tuntutan pekerjaan, karena kalau mereka tidak berkerja bagaimana mereka bisa memenuhi kebuhan sehari-hari serta apabila kondisi ekonominya buruk itu juga berdampak pada konsumsinya menjadi tidak baik yang menyebabkan turunnya imunias tubuhnya lalu menjadi mudah tertular virus corona. Dimana tidak semua pekerjaan bisa di lakukan secara online, sedangkan sekarang yang paling penting adalah tetap menjaga kesehatan dan menjaga kestabilan ekonomi tiap keluarga.

Teori Tindakan (Talcott Parsons)

Berkaitan dengan teori dalam Sosiologi Komunikasi yaitu Teori Tindakan yang di cetuskan oleh Talcott Parsons yang berarti perspektif sosiologis menitik beratkan pada individu sebagai sebuah subyek. Teori tindakan ini memandang aksi atau tindakan social sebagai sesuatu yang di konstruk oleh individu itu sendiri dalam konteks yang diberi makna oleh mereka sendiri. Penting juga untuk mengetahui tujuan subjektif dan maksud pelaku tindakan sebelum seorang pengamat bisa memahami makna dari tindakan sosial yang dilakukan. Seperti dengan adanya bencana ini, kepedulian social pun meningkat. Misalnya, dampak dari social distancing ini membuat para pekerja infomal seperti ojek online pendapatannya menurun drastis karena banyak orang memilih tinggal di rumah, penumpang ojek online pun akan sepi. Hal tersebut akhirnya banyak menyentuh kepedulian banyak orang, sehingga melakukan gerakan memberi makanan gratis bagi pengemudi ojek online. Bukan hanya itu saja bahkan solidaritas untuk membantu tenaga medis pun juga meningkat dengan adanya bantuan berupa APD, Masker, dan hand sanitizer.

Sejarah Pandemi Terparah

Dalam sejarah mencatat, pernah terjadi beberapakali persebaran panyakit yang pada akhirnya menjadi yang disebut “Pandemi”. Semakin maju peradaban kita, semakin acap kali terjadinya pandemi, karena pertumbuhan dan pergerakan manusia yang semakin banyak di zaman sekarang menyebabkan penyakit lebih mudah menyebar dari satu titik ke titik lainnya.  Di dukung dengan kota-kota yang ditinggali manusia pada saat ini juga semakin padat, hal ini menyebabkan penyebaran pandemi yang lebih cepat dan luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun