"Fanatik amat sih dengan Alfamart..., kayak nggak ada toko lain aja", demikian ungkap seorang kawan sekelasku saat aku mengatakan hendak membeli minuman ringan di Alfamart.
"Nggak tahu dia...", ucapku dalam hati. Tapi aku malas menimpali protes kawanku tersebut, karena kecintaanku pada Alfamart, sangat sulit untuk diungkapkan. Dan disiang hari yang panas dan terik ini, aku lebih senang segera bergegas ke Alfamart untuk bisa membeli sebotol minuman ringan yang dingin, daripada harus bercerita panjang lebar soal mengapa aku begitu mencintai Alfamart.
Sesampainya di Alfamart, aku langsung menuju lemari pendingin dimana berbotol-botol minuman pemuas dahaga telah menunggu untuk kuraih.
"Aah..., ini dia minuman kesukaanku", ucapku dalam hati.
Langsung minuman tersebut aku bayar di kasir, dan tanpa menunggu lama, kureguk isinya hingga tersisa hanya setengahnya. Maklumlah, tenggorokanku benar-benar sedang kering. Saat ini aku sedang melakukan "Pengenalan Lingkungan", istilah Olah Raga di sekolahku, yang mewajibkan anak didik untuk berlari keliling di berbagai perumahan yang ada disekitar sekolah.
Menurut guru Olah Ragaku, hal tersebut penting agar semua anak didik mengenal lingkungan sekitarnya, karena ternyata banyak anak didik yang hanya tahu rumah tempat tinggalnya, Mall dan Sekolah saja, karena mereka kemana-mana diantar dengan supir. Sebutan Populernya, "Anak Mami" gitu lho.
"Hey..., jangan dihabisin dong..., aku kan juga haus", ujar suara dibelakangku.
"Eh..., kamu toh. Tadi aku pikir kamu nggak jadi ikut sama aku ke Alfamart", tukasku dengan setengah terkejut.
Tanpa berkata apapun, minuman yang hanya tersisa setengahnya itu, langsung disambar oleh kawanku, dan direguk hingga tandas.
Aku cuma tersenyum kecut melihat yang tersisa hanyalah sebuah botol kosong.
"Tadi katanya tidak suka dengan Alfamart. Kok malah minuman aku kamu habisin...", sindirku pada kawan yang terkadang lucu, tapi terkadang juga menyebalkan itu.