Mohon tunggu...
Rifka Kusumawardhani
Rifka Kusumawardhani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku ada, kumanfaatkan untuk membaca, memikirkan dan menulis apa saja yang kudengar, kulihat, kurasakan dan kupikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gadget, suka atau tidak suka keberadaanya mutlak diperlukan.

7 Oktober 2012   06:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:09 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak urung Sunarti kini mengalami sendiri masa-masa yang cukup mencengangkan imbas dari semakin berkembangnya jaman, mendapatkan bagian dari sisa umurnya untuk melayani diri sendiri, keluarga, kantor dan rekan serta lingkungan serta komunitas sosialnya. Sunarti, layaknya seorang ibu yang dikaruniai tiga orang anak menjelang dewasa, masa ajang pencarian jati diri yang super bawel dari ketiga anaknya tak urung menjadi pusat perhatiannya, mereka sedang musim banyak ingin tahu sekaligus maunya sehingga diperlukan tingkat kesabaran yang paling tinggi untuk merespon segala keinginan anak yang paling disayanginya. Sari 16 tahun misalnya, seorang remaja putri yang sebetulnya agak pendiam, masa remajanya perlu mendapatkan jawaban bijak dalam setiap pertanyaan yang berkecamuk dalam benaknya, desakan dalam hati yang terasa berat untuk di genggam sendirian di curahkan kepada ibunya yang dirasakan merupakan sosok yang paling nyaman untuk membagikan segala suka dan dukanya, Nita remaja putri 14 tahun rada narsis dan status nyelenehnya sering muncul di status FB pribadinya dan tidak ketinggalan Budi si bungsu berumur 12 tahun, suka ngegem, enerjik hampir tidak bisa diam, sering nya malah membuat rumah terutama kamarnya selalu tampak berantakan tidak karuan layaknya kapal pecah.

Pekerjaan Sunarti sebagai pegawai swasta kelas bantam, dikantornya selalu dihadapkan kepada setumpuk pekerjaan rutin ditambah dengan tugas bantuan yang disodorkan oleh beberapa atasannya yang sering dimintai tolong untuk membuat berbagai urusan kantor, mulai membuat surat, minta tolong dibelikan bahan dan barang yang terkadang selalu mendadak dan tidak dapat ditolak, belum lagi mengerjakan tugas-tugas rutin yang menuntut untuk dapat diselesaikan tepat waktu. Namun Sunarti tetap sabar menapak hari demi hari sebagai Pegawai di sebuah perusahaan swasta terkenal di daerahnya.

Bajet gajih Sunarti tak urung terlalu berantakan untuk setiap bulannya, ketika anggaran untuk kehidupan keluarga harus tetap mengalir seperti biasanya, ditengah perjalanan acap kali tersita oleh keperluan darurat yang luput direncanakan sebelumnya, gadget anaknya yang ngadat meminta perbaikan atau ingin diganti total adalah salah satu bentuk dari pengeluaran rumah tangga yang tidak dicadangkan, semua anaknya yang menjelang dewasa itu tidak ingin ketinggalan jaman dengan teknologi informasi canggih yang mempersatukan rekan dan terkadang mempermudah sosialisasi termasuk sebagai sarana untuk melancarkan penyelesaian tugas-tugas sekolahnya, tetapi seringnya malah digunakan untuk aktifitas hubungan komunikasi biasa saja seperti SMS dan telpun, disamping tidak ketinggalan melihat – lihat perkembangan rekan-rekannya di jejaring soial .
Kepala sunarti yang terlanjur pusing diakibatkan oleh beratnya tugas yang harus di emban sebagai manager dari seluruh anggota keluarganya agar bahtera rumah tangga dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya, terlayani kebutuhan sehari-harinya, ketersediaan makanan, perhatian terhadap suaminya juga ditungtut untuk eksis dalam berbagai kesempatan, kantor dimana suami sunarti yang pegawai negeri terkadang mengundang untuk hadir dalam rapat-rapat Ibu—ibu isteri pegawai (dhamawanita). Kesemuanya, kalau saja Sunarti bukan perempuan tentunya semakin membuat kepala nya semakin menjadi migren.

Bagaimana kepala Sunarti tidak nyaris pecah, ibunya yang sudah mulai berumur diatas paruh baya pun tidak mau ketinggalan juga ingin memiliki gadget walaupun hanya cukup yang paling sederhana saja, untuk keperluan komunikasi, curhat dan hal remeh temeh yang membuat dirinya merasa nyaman dari kesunyian dan dicekam rasa kesepian dirumahnya.

Kini Sunarti dalam menapak hari-harinya selalu diramaikan dengan bunyi gadget pribadinya yang kerap memanggil setiap saat dalam berbagai urusan. Urusan pribadi bersama rekan kerja, teman–teman sosialnya, suami, ketiga anaknya dan sekarang ditambah dengan sesorang yang paling dicintainya dan selalu dituntut untuk sabar melayani dengan menjaga perasaan nya, tidak lain beliau adalah ibunya sendiri, perasaan dosa dan kualat membayangi jika tidak dengan sabar menanggapi setiap curhat keluhan dan segala tetek bengek yang merisaukannya.

Gadget tidak saja familiar diantara anggota keluarga generasi baru dimana jaman menggiringnya untuk suka atau tidak suka mutlak diperlukan keberadaannya, tetapi justru hasil teknologi canggih tersebut sudah merambah ke genarasi yang boleh dibilang hampir tidak mungkin memahami perkembangan teknologi masa kini.

Gadget layaknya sebagai alat mungil bahkan semakin lama semakin berkembang menjadi sebesar buku pelajaran anak Sekolah DAasar yang dapat digunakan untuk berbagai hal termasuk melakukan komunikasi, hiburan dan hobby serta dapat mengakses dan menyimpan ratusan buku (ebook) setara perpustakaan pribadi didalamnya. Dengan demikian tidak ada alasan pada jaman sekarang ini baik bagi yang muda maupun yang berusia seangkatan babeh untuk tidak terbuka menerima keberadaannya dalam keadaan suka maupun tidak suka terhadap hasil teknologi jaman terkini diatas, disamping tidak ketinggalan sebagai sarana untuk mempermudah belajar, bekerja dan memperluas wawasan asal jangan digunakan untuk hal yang tidak-tidak. Gadget layak sebagai sarana untuk mempermudah dan menciutkan dunia menjadi sebesar genggaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun