Malam kini terasa gelap
Siapa pemilik malam?
Angin diam-diam menyelinap
Menemani sepenggal renungan
Keraguan dalam hati
Kekotoran seluruh jiwa raga
Menumbuhkan kegembiraan
Bagi setiap makluk tak terlihat
Robb yang Maha Pengasih
Yang Maha Melihat
Ciptaan-Mu ini tersungkur sujud di mihrabMu
Tenggelam dalam penyesalan hidupku
Rangkul hamba
Bimbing hamba
Jangan tinggalkan hamba
Jangan abaikan hamba
Bulan yang indah
Bulan nan suci
Memperlihatkan hamparan kuasa-Mu
Menebarkan kasih sayang-Mu
Peluhku Engkau hargai
Usaha kecilku Engkau Nilai
Tangisku Engkau cermati
Syukurku Engkau lipatkan beberapa kali
Aku Siap berjuang demi tegaknya agamaMu
Rela menarukan jiwa ragaku
Hanya mengabdi kepada Mu
Aku Ikhlas menerima apa yang Engkau berikan untukku
sebelum langit Engkau belah
sebelum laut Engkau luapkan
sebelum gunung Engkau benturkan
dan sebelum surga dan neraka Engkau perlihatkan
izinkan hamba
menyambungkan ikatan-ikatan
yang sempat terputus
izinkan hamba
menghapus noda-noda
dari lontaran untaian kata penusuk jiwa
dari langkah-langkah pembentuk dendam
sebagai penutup tertanda seribu bulan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H