Pemalang (31/07/2021) Kegiatan KKN Tematik Tim 2 Universitas Diponegoro dilaksanakan di beberapa Kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Blora, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Pemalang. Di Kabupaten Pemalang sendiri, kelompok KKN mahasiswa Universitas Diponegoro tersebar di beberapa Kecamatan seperti di Kecamatan Taman (Desa Kabunan dan Desa Cibelok), Kecamatan Pemalang (Desa Bojongnangka), dan Kecamatan Pulosari (Desa Pulosari). Setiap kelompok KKN yang ditempatkan di desa dituntut untuk membantu menyelesaikan permasalahan atau kebutuhan masyarakat desa.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid 19 mengatakan jumlah kumulatif kematian akibat virus corona (covid 19) sepanjang Juli 2021 menjadi yang terbanyak selama pandemi covid 19 menerpa Indonesia. Jumlah kumulatif kematian covid 19 selama periode 1-29 Juli telah mencapai 32.061 kasus.Â
Jumlah tersebut empat kali lebih banyak dibandingkan pada Bulan Juni 2021 dengan total 7.913 kasus kematian. "Kematian di Indonesia bertambah lebih dari seribu setiap harinya, bahkan pada 27 Juli lalu kematian harian mencapai 2.069 dalam sehari. Jumlah kematian di Bulan Juli ini, menjadi bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia," Kata Juru Bicara Satgas Covid 19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB Indonesia (CNN Indonesia, 29/07/2021).
Gelombang kasus positif covid 19 terus mengalami kenaikan. Tak terkecuali yang terjadi di Desa Kabunan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Bapak Kusnanto selaku Kepala Desa Kabunan menyatakan bahwa pada tanggal 1 Juli 2021 jumlah kasus positif covid 19 di Desa Kabunan sebanyak 33 orang, dan keesokan harinya pada tanggal 2 Juli 2021 jumlah kasus positif bertambah menjadi 35 orang.
Berdasarkan permasalahan di atas, salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro, Rifka Hana Indraswari berinisiatif menciptakan alat Touchless Hand Sanitizer. "Alat touchless hand sanitizer ini dibuat dengan tujuan untuk meminimalisir kontak tangan antar pengguna saat memakai hand sanitizer, dikarenakan hand sanitizer dikeluarkan dengan cara diinjak pada pipa bagian bawahnya menggunakan kaki." Ucap Rifka (20), mahasiswi teknik mesin Universitas Diponegoro.
Harapannya dengan pembuatan alat touchless hand sanitizer ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Kabunan, sehingga nantinya warga desa tergerak untuk menyediakan alat ini di tempat-tempat umum seperti di musholla, masjid, balai desa, dan tempat-tempat umum lainnya yang mana hal tersebut merupakan sebuah upaya yang bisa dilakukan guna menekan penularan virus corona di Desa Kabunan.
Penulis : Rifka Hana Indraswari, Teknik Mesin, Universitas Diponegoro
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H