Mohon tunggu...
Rifka Aulia
Rifka Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta

Jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kenapa Cina?

9 Oktober 2022   20:56 Diperbarui: 9 Oktober 2022   21:24 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan antara Cina dengan Indonesia dalam High-Speed Rail Project berjalan dengan sangai baik. Hal tersebut bermula di awal pemerintahan presiden Joko Widodo yang langsung menjalin hubungan persahabatan dengan banyak negara. Salah satu negara yang terlihat kedekatannya dalah Cina. Joko Widodo di masa pemerintahannya memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai senjata utama meningkatkan perekonomian Indonesia. Pembangunan infrastruktur di Indonesia masih sangat minim, hal tersebut berdampak kepada kualitas yang buruk dan tidak dapat bersaingnya Indonesia di pasar Internasional. Perbaikan yang dilakukan oleh Joko Widodo salah satunya adalah dengan Kerjasama kereta api.

Kerjasama kereta api cepat ini awalnya ingin dilakukan dari Jakarta sampai Surabaya, namun mengingat anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit, kemudian dibagi menjadi beebrapa tahap dan tahap pertama adalah Kereta api cepat Jakarta-Bandung. Pemerintah Indonesia sepakat tidak mengalokasikan APBN untuk kerjasama ini namun menggunakan Business to Business Approachment. 

Awal hubungan Cina dengan Indonesia terkait Kereta cepat ini adalah adanya tawaran yang menarik dari Cina untuk membantu dan bekerjasama membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung. Meskipun Indonesia telah melakukan pembicaraan mengenai Kereta api cepat Bersama Jepang, namun belum ada kesepakatan di kedua negara. Untuk menjalankan proyek ini, pemerintah Indonesia mengeluarkan strategi untuk open investor dengan berbagai negara yang ingin berinvestasi. Negara pertama yang melakukan tawarannya ialah Cina. Cina menawarkan banyak keuntungan dibandingkan dengan Jepang. Terlebih, Cina menyepakati juga skema business to business tersebut dan tidak perlu adanya garansi atas nama pemerintahan, hal tersebutlah yang tidak bisa dilakukan oleh Jepang dalam mebangun Kerjasama. Akhirnya kereta api cepat Jakarta-Bandung ini resmi bekerjasama dengan Cina.

Pertimbangan lain dari pemerintah Indonesia untuk mau bekerjasama dengan Cina dalah dikarenakan sistem yang ditawarkan Cina lebih fleksibel, pinjaman yang diberikan juga lebih murah dan estimasi pengerjaan proyek yang lebih cepat. Poin tersebut sudah memenuhi seluruh permintaan Indonesia dalam mencari investor untuk proyek ini. Namun, tawaran tersebut tidak gratis, Cina mensyaratkan adanya pembangunan perusahaan joint venture antara Cina dengan Indonesia. Perusahaan tersebut nantinya akan memfasilitasi selluruh perlengkapan terkait kereta cepat dengan pembagian keuntungan yaitu 60% Indonesia dan 40% untuk Cina. Melihat pembagian keuntungan yang tidak merugikan dan adanya kemungkinan terjadi transfer knowledge dari Cina ke Indonesia tentu tidak menjadi pertimbangan yang sulit untuk Indonesia. Kerjasama tersebut dapat menjadi lapangan pekerjaan baru dan menjadi tempat untuk transfer teknologi Cina ke Indonesia. Nama perusahaan tersebut yaitu KCIC yang merupakan singkatan dari Kereta Cepat Indonesia-Cina.

Tujuan dari pembangunan kereta api cepat ini adalah untuk mempersingkat waktu perjalanan yang perlu ditempuh dari jakrta sampai Bandung dimana merupakan dua kota yang sangat dinamis pertumbuhannya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga berharap dengan adanya kereta api cepat ini dapat menumbuhkan rasa kepercayaan dari dunia internasional dan ada optimisme semakin meningkat iklim berinvestasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun