Pada bulan Juni 2021, Twitter mengumumkan perubahan besar dalam metrik yang digunakan oleh pengguna untuk mengukur seberapa efektif pesan mereka di platform tersebut. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah keputusan untuk menghapus perhitungan Engagement Rate (tingkat keterlibatan) dari analisis metrik Twitter. Keputusan ini mengundang berbagai reaksi dan diskusi di kalangan pengguna, pelaku bisnis, dan pemasar. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa arti perubahan ini dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi pengguna Twitter.
Mengapa Twitter Menghapus Perhitungan Engagement Rate?
Sebelum kita memahami dampak penghapusan Engagement Rate, penting untuk memahami mengapa Twitter membuat keputusan ini. Alasannya adalah untuk mengurangi tekanan yang dirasakan oleh pengguna untuk mendapatkan jumlah like, retweet, dan komentar yang tinggi pada setiap unggahan mereka. Twitter ingin mengalihkan perhatian dari metrik yang seringkali dapat memicu perilaku yang tidak sehat seperti pembelian follower dan engagement palsu.
Twitter berusaha untuk lebih memfokuskan pengguna pada pembuatan konten yang bermutu dan interaksi yang lebih otentik. Dengan menghapus Engagement Rate, Twitter berharap pengguna akan lebih memprioritaskan pesan mereka sendiri daripada sekadar mengejar angka-angka keterlibatan.
Dampak Penghapusan Engagement Rate
Peningkatan Kualitas Konten: Penghapusan Engagement Rate dapat mendorong pengguna untuk fokus pada kualitas konten yang mereka bagikan daripada hanya berusaha mendapatkan like atau retweet. Ini dapat menghasilkan konten yang lebih informatif, bermakna, dan orisinal.
Reduksi Tekanan Mental: Dalam upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan Engagement Rate, banyak pengguna mengalami stres dan tekanan mental. Penghapusan metrik ini bisa membantu mengurangi tekanan tersebut dan membuat pengalaman menggunakan Twitter lebih positif.
Pemikiran Strategis: Pengguna yang sebelumnya terlalu fokus pada angka-angka Engagement Rate mungkin sekarang harus berpikir lebih strategis tentang cara mereka berinteraksi dengan audiens mereka. Ini bisa berarti lebih banyak berbicara dan berinteraksi secara langsung dengan pengikut.
Perubahan Strategi Bisnis: Bagi bisnis yang mengandalkan Twitter untuk pemasaran dan promosi, perubahan ini mungkin memerlukan penyesuaian dalam strategi mereka. Mereka mungkin harus mengevaluasi metrik alternatif untuk mengukur efektivitas kampanye mereka.
Metrik Pengganti
Meskipun Twitter telah menghapus Engagement Rate, masih ada beberapa metrik lain yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengukur keterlibatan dan dampak dari pesan mereka di platform ini. Beberapa di antaranya termasuk:
Impresi: Jumlah tampilan total dari tweet Anda dapat memberikan gambaran tentang seberapa banyak orang yang melihat pesan Anda.
Komentar Aktif: Jumlah komentar dan diskusi yang aktif di bawah tweet Anda dapat mengindikasikan tingkat interaksi dan keterlibatan yang lebih otentik.
Kemudian Share: Melihat berapa kali tweet Anda dibagikan (retweet) oleh pengikut bisa menjadi indikator bagus tentang seberapa berpengaruh pesan Anda.
Jumlah Pengikut Baru: Menambahkan jumlah pengikut baru setelah mengunggah tweet tertentu dapat menunjukkan efektivitas pesan Anda dalam menarik perhatian.
Meskipun penghapusan Engagement Rate dari metrik Twitter dapat mengubah cara pengguna melihat keterlibatan mereka di platform ini, itu juga bisa menjadi kesempatan untuk lebih fokus pada konten yang berkualitas dan interaksi yang lebih otentik. Pengguna dapat menggunakan metrik pengganti untuk terus mengukur efektivitas pesan mereka dan beradaptasi dengan perubahan tersebut. Dalam jangka panjang, langkah ini mungkin akan menghasilkan lingkungan Twitter yang lebih sehat dan lebih berarti bagi semua pengguna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H