Mohon tunggu...
RIFDA AMANDA NUR SHABRINA
RIFDA AMANDA NUR SHABRINA Mohon Tunggu... Editor - Saya Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jember

Saya adalah seorang Mahasiswi Pendidikan Sejarah Universitas Jember angkatan 2022. Saya suka membaca berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Pembelajaran Interaktif dan Kolaboratif dengan strategi Snowball Throwing

21 November 2023   11:33 Diperbarui: 21 November 2023   11:40 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2020/02/model-pembelajaran-snowball-throwing.html

Implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar membutuhkan pengetahuan dan pemahaman guru dalam menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi, situasi kelas, dan karakteristik siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran snowball throwing. Penggunaan model pembelajaran ini menekankan siswa untuk memotivasi siswa dalam menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya serta mengembangkan keterampilan menyimpulkan informasi yang telah mereka peroleh melalui konteks nyata. Dalam pengimplementasiannya terdapat kendala yang dialami oleh seorang guru diantaranya beberapa siswa menuliskan pertanyaan di luar materi pembelajaran. Adapun tatacara dalam melaksanakan strategi Snowball Throwing adalah sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan pelaksanaan model pembelajaran snowball throwing dan materi yang akan disajikan.
2. Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok heterogen, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan mengenai materi yang dipelajari.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada anggotanya.
4. Guru membagikan kertas HVS. Siswa menuliskan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Kertas tersebut kemudian dibuat seperti bola dan dilempar dari siswa satu ke siswa yang lain ± 5 menit.
6. Setelah mendapat satu bola, siswa diberi kesempatan untuk ,menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7. Guru melakukan evaluasi dengan mereview materi pembelajaran yang sudah dipelajari.

Selain efektifitas yang dimiliki oleh strategi ini, Snowball Throwing juga memiliki beberapa kelemahan dalam implementasinya yakni:

  1. Kurangnya Kesinambungan: Jika strategi tidak dirancang dengan baik, mungkin ada kehilangan kontinuitas dalam pembelajaran. Langkah-langkah yang terpisah mungkin tidak terhubung dengan baik satu sama lain, sehingga siswa sulit untuk memahami konteks keseluruhan.

  2. Kurangnya Fokus pada Pemahaman Mendalam: Jika strategi hanya menekankan pada pengulangan tanpa memahami konsep secara mendalam, siswa mungkin hanya menghafal informasi tanpa benar-benar memahami maknanya. Ini dapat menghambat pengembangan pemahaman konsep.

  3. Keterbatasan dalam Memotivasi: Jika strategi tidak memotivasi siswa dengan baik, mereka mungkin kehilangan minat atau tidak terlibat sepenuhnya dalam proses pembelajaran. Ini dapat mengurangi efektivitas strategi tersebut.

  4. Kurangnya Diferensiasi: Siswa memiliki gaya pembelajaran yang berbeda, dan jika strategi tidak dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan beragam ini, beberapa siswa mungkin kesulitan untuk mengikuti atau tidak merasakan bahwa pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.

  5. Kurangnya Evaluasi dan Umpan Balik: Jika tidak ada mekanisme evaluasi yang baik atau umpan balik konstruktif, sulit untuk menilai sejauh mana siswa telah memahami materi. Ini dapat menghambat kemampuan guru untuk menyesuaikan dan meningkatkan pengajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun