Mohon tunggu...
Rifda Karmila
Rifda Karmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Hobi saya travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pembelajaran Model Berbasis Kontekstual

11 Juni 2024   20:00 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:24 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vygotsky, sebagaimana yang disampaikan oleh Suyono, mengemukakan bahwa pengetahuan dan pemahaman anak-anak sangat bergantung pada interaksi dengan orang lain. Dia menekankan bahwa suatu masalah yang tidak  bisa dipecahkan sendirian, namun memerlukan kolaborasi dengan orang lain. Konsep ini dalam konteks pembelajaran kontekstual menyarankan bahwa pencapaian pembelajaran sebaiknya melibatkan kerja sama dengan orang lain. Kerja sama tersebut berlangsung dalam berbagai kelompok belajar formal maupun dalam situasi alamiah. Pembelajaran dipandang sebagai proses saling berbagi pengalaman antara teman sekelas atau antar kelompok, di mana pengalaman yang dimiliki oleh satu individu bisa dibagikan kepada yang lain. Dalam konteks ini, masyarakat belajar menyarankan agar pembelajaran didapat melalui kolaborasi. Oleh karena itu, dalam pembelajaran kontekstual, disarankan agar guru memfasilitasi pembelajaran dalam kelompok belajar. Pembelajaran ini bisa terwujud melalui komunikasi dua arah.

5. Pemodelan

Modeling adalah proses di mana suatu tindakan atau keterampilan ditampilkan sebagai contoh yang dapat ditiru siswa. Contohnya, guru PAI memperagakan gerakan sholat, guru olahraga menunjukkan gerakan senam, atau guru seni menampilkan gerakan tari. Proses ini tidak terbatas pada peran guru, tetapi melibatkan siswa yang memiliki kemampuan tertentu. Sebagai contoh, seorang siswa yang mahir dalam membaca Al-Quran menunjukkan kepada teman-temannya cara membaca Al-Quran dengan baik sesuai dengan tajwidnya, sehingga siswa tersebut menjadi contoh bagi yang lain. Konsep modeling menjadi sangat penting dalam pembelajaran kontekstual karena melalui modeling, siswa dapat menghindari pembelajaran yang terlalu teoretis dan abstrak. Dalam konteks pembelajaran kontekstual, guru bukanlah satu-satunya model yang ada. Pemodelan juga dapat melibatkan peran siswa sebagai model yang memberikan contoh untuk ditiru oleh yang lain.

6. Refleksi

merupakan proses dimana seseorang meninjau kembali pengalaman yang telah dialami, dengan tujuan untuk mengidentifikasi pelajaran yang diperoleh dari peristiwa tersebut. Melalui refleksi, pengalaman belajar tersebut dapat disusun dan dimasukkan pada struktur kognitif siswa, sehingga menjadi pengetahuan yang dimilikinya. Proses ini memungkinkan siswa untuk memperbarui atau memperluas pengetahuan mereka melalui pemikiran kritis tentang pengalaman yang telah mereka alami.

7. Penilaian  Nyata

Dalam pembelajaran tradisional yang umum dilakukan guru, fokus utamanya adalah pada perkembangan intelektual sehingga sering kali terbatas untuk menilai sejauh mana siswa memahami materi . Dalam pembelajaran kontekstual, keberhasilan siswa tidak dinilai dari kemajuan aspek intelektual, tetapi juga dari perkembangan keseluruhan siswa. Oleh karena itu, penilaian keberhasilan tidak hanya bergantung pada hasil tes, tetapi juga melibatkan penilaian langsung terhadap proses pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun