Pada kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa seberapa banyak uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan kedudukan yang diinginkan tidak akan berhasil. Memiliki kedudukan memang penting bagi setiap orang agar dapat dipandang lebih karena dapat mendapatkan posisi yang semua orang tidak bisa mendapatkannya.Â
Akan tetapi, dalam pemilu yang dibutuhkan bukan sekedar mendapat suap uang yang banyak dari orang yang mencalonkan, di dalam pemilu yang dibutuhkan adalah keyakinan dari masyarakat untuk menentukan pemimpin bagi masa depan negara Indonesia dengan hak yang dimilikinya. Oleh karena itu, di saat pemilu tetap menggunakan akal dan pikiran jangan menggunakan hasrat yang ingin mendapatkan uang saja.
Indonesia yang menjadi salah satu negara yang menjunjung tinggi sistem demokrasi sekaligus menjadi negara hukum harus dapat menyelaraskan antara pemerintah dan rakyatnya. Apalagi sebagai negara yang menganut sistem demokrasi seharusnya di dalamnya juga terdapat elemen-elemen yang mendukung. Apalagi kedaulatan Indonesia berada di tangan rakyat sehingga faktor yang menentukan kedaulatan Indonesia adalah rakyatnya sendiri.
Oleh karena itu, Bawaslu harus memiliki langkah yang strategis dalam pelaksanaan kegiatan pemilu. Pada saat pemilu Bawaslu dapat memperketat pengawasan kampanye yang dilakukan oleh para calon. Kampanye boleh dilaksanakan asalkan di saat berkampanye tidak ada seorang calo yang memberikan suap uang kepada masyarakat sekitar. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan menugaskan anggota Bawaslu untuk mengikuti kampanye yang diadakan oleh para calon. Dan sebagai anggota Bawaslu juga harus berani menegur jika ada seorang calo yang memberikan suap uang.
Selain itu, Bawaslu dan KPU harus lebih memperhatikan lagi para anggota-anggotanya baik anggota aktif maupun mantan anggota. Melihat dari kasus di atas bahwa anggota aktif maupun mantan anggota memiliki pengaruh kuat untuk menerima suap uang dari para calon karena orang-orang tersebut sudah mengetahui taktik dan strategi dalam pemilu. Untuk mencegah hal tersebut, perlu adanya pemilihan anggota secara ketat agar memperoleh anggota yang jujur dan bijak dalam pelaksanaan kegiatan pemilu.
Seberapa banyak uang yang kita miliki tidak akan bermanfaat jika digunakan untuk sesuatu yang haram. Begitu pun sebaliknya, seberapa banyak uang yang kita miliki akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk sesuatu yang halal.Â
Uang dan kedudukan yang kita miliki tidak dapat mengukur seberapa bahagia kita dalam kehidupan karena keduanya bukanlah segalanya. Kedudukan akan sangat berarti jika kita mendapatkannya dengan cara yang baik, tidak dengan cara yang kotor atau haram. Maka, gunakan uang anda secara bijak jangan pernah gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat dan merugikan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H