Oleh: Rifdah Rohadatul Aisy_Mahasiswa Stikosa-AWSÂ
BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) menuntut keadilan dengan memulai aksi unjuk rasa pada, Senin (11/04/2022). Banyak mahasiswa yang turun ke jalan dengan tujuan menunjukkan hati nurani mereka yang bungkam atas ketidakadilan yang mereka derita. Mulai dari soal pemilihan kembali 3 periode Presiden Jokowi, hingga protes terhadap kenaikan harga BBM, kelangkaan minyak goreng di negara produsen kelapa sawit sendiri, hingga penundaan pemilu pada 2024 mendatang.Â
BEM SI juga menghimbau dan meminta para wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan di berbagai daerah mulai 28 Maret 2022 hingga 11 April 2022. Kemudian mereka juga meminta para wakil rakyat agar tidak mengubah konstitusi negara.Â
Demonstrasi 11 April, bertujuan untuk menyampaikan 4 tuntutan mahasiswa. Selain itu, BEM SI mengubah lokasi demonstrasi yang semula berada di dekat Istana Negara bergeser ke depan Gedung DPR RI di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. Pergeseran lokasi itu terjadi setelah video konfirmasi Presiden Jokowi tentang kepastian pemilu 2024 yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 di kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Minggu (10/4/2022).Â
“Pertama saya minta kepada seluruh masyarakat untuk dikomunikasikan bahwa semua tahapan dan jadwal penyelenggaraan pemilu dan pemilihan kepala daerah secara bersamaan telah ditetapkan. Saya kira sudah jelas semua orang sudah tahu bahwa pilkada akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang" Ujar Jokowi dalam video tersebut.Â
“Ini perlu dijelaskan agar tidak berspekulasi tentang apa, yang isunya beredar di masyarakat, pemerintah berusaha menunda pemilu atau berspekulasi perpanjangan masa jabatan presiden, dan juga ada isu 3 periode," tambahnya.
Dikutip dari news.detik.com BEM SI menyatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam aksi pengeroyokan Ade Armando.
Kahar menegaskan tidak ada kaitan agenda demonya dengan pengeroyokan Ade Armando. Dia mengatakan pihaknya menarik massa saat adanya kericuhan.Â
"Tapi di sini kita tegaskan, terkait pengeroyokan Ade Armando tidak ada kaitannya dengan BEM SI. Karena setelah diterima kajian dan tuntutannya kita tarik mundur massa aksi karena risiko chaos tinggi saat itu," ucap Kahar.Â
"Jadi ketika kericuhan terjadi, massa aksi BEM SI sudah putar balik untuk pulang ke tempat aman masing-masing saat itu" lanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H