Mohon tunggu...
Rifatul PBA
Rifatul PBA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Ulama Intelektual dalam Bidang Politik

4 Februari 2018   23:35 Diperbarui: 4 Februari 2018   23:38 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peran ulama intelektual dalam bidang politik

Latar belakang masalah yang dihadapi setiap negara pasti tidak bisa lepas dari namanya politik bahkan indonesia merupakan negara yang paling kaya dan juga mayoritas beragama Islam juga tidak bisa lepas dari namanya politik dan yang bersangkutan didalamnya.banyak masyarakat yang beranggapan bahwasanya politik sesuatu yang hina,kotor dan sebagainya bahkan ulama yang berintelektualpun jika terjun kepolitik akan mundur karna mereka menganggap bahwasanya ulama hanya mengajarkan agama, pendidikan, sosial kepada masyarakat dan apakah dengan terjunnya ulama dapat mengubah dalam sejarah kejayaan,intelektual sangat besar? Maka oleh karena itu coba kita berfikir kritis kata "ulama mengajarkan agama,pendidikan,dan sosial masyarakat" .

Ulama mengajarkan agama ,pendidikan berarti betapa luasnya pengetahuan mereka bahkan betapa alimnya mereka sehingga mereka mampu mengajarkan agama karna tidak akan dikatakan ulama jika tidak memiliki ilmu yang luas dan wara'. Sehingga dengan adanya pengetahuan ,alim.wara' mereka mampu merangkul masyarakat menjadi lebih baik .mereka tidak hanya mengedepankan ilmu pengetahuan tapi juga dengan moral dan etika.

Dalam sejarah kejayaan islam peran intelektual sangat besar ,para pemimpin yang sangat memperhatikan masalah ilmu pengetahuan dan intelektualan.Coba kita fikirkan dan renungkan ketika masyarakat sudah banyak yang menganggap bahwa politik itu kotor,hina dan sebagainya dan ulama intelektual yang terjun kedunia politik mundur karna mereka hanya pantas mengajarkan agama .pendidikan,sosial masyarakat sehingga agama yang masuk yang sifatnya suci dan tidak diperbolehkan masuk dan hal itu terus berkembang di dalam dunia intelektual,maka akan menjadi momok bagi ulama maupun ilmuan akhirnya mereka makinjauh daridunia politik sehingga terciptalah sebuah negara yang sekuler,negara yang asal pemikirannya selalu berlandasan untung dan rugi tanpa menghiraukan etika dan moral.Maka oleh karena itu negara sangat memerlukan pemimpinyang bisa memadukan antara intelektual dan politik sehingga dapat bangkit kembali dari penjajahan dan keterpurukan.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun