Mohon tunggu...
Rifatun Nimah 21104080076
Rifatun Nimah 21104080076 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Trip

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menumpuknya Sampah di Desa Bulangan: Dari Krisis Menjadi Peluang Perbaikan

4 Juni 2024   02:35 Diperbarui: 4 Juni 2024   03:15 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Bulangan, yang terletak di Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, kini tengah menghadapi masalah serius terkait penumpukan sampah yang menggunung. Peristiwa ini terjadi sejak awal bulan April 2024 dan telah menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan warga setempat.

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di Desa Bulangan. Pertama, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desa tersebut sudah penuh.

Kapasitas TPA yang terbatas membuat sampah yang dibuang oleh warga tidak dapat tertampung dengan baik, sehingga sampah-sampah tersebut berserakan dan menggunung di sekitar TPA. 

Tidak hanya sampah rumah tangga biasa, berbagai jenis sampah besar seperti kasur dan kursi juga ditemukan di sana. Keberagaman jenis sampah ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemilahan sampah yang seharusnya dilakukan sebelum membuangnya ke TPA.

Penyebab kedua adalah masalah kendaraan pengangkut sampah. Kendaraan ini bukan milik desa, melainkan milik salah satu warga desa Bulangan. Akibatnya, kendaraan tersebut tidak mampu mengatasi beban berat dari sampah yang harus diangkut setiap harinya. 

Selain itu, kondisi akses jalan menuju TPA yang kurang baik turut memperparah kerusakan pada kendaraan tersebut, hingga akhirnya tidak bisa digunakan lagi. Ketergantungan pada satu kendaraan ini menunjukkan perlunya infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung pengelolaan sampah yang efektif di desa.

Penyebab ketiga yang tidak kalah penting adalah lokasi TPA yang berdekatan dengan sawah milik warga. Hal ini menyebabkan banyak tikus yang berkeliaran dan merusak tanaman padi di sawah tersebut. 

Tikus-tikus ini mencari makanan dari tumpukan sampah yang ada, sehingga keberadaan TPA sangat mengganggu aktivitas pertanian warga. Keberadaan tikus yang merusak tanaman padi juga berpotensi menurunkan hasil panen warga, sehingga dampak dari penumpukan sampah ini sangat luas dan kompleks.

Penumpukan sampah yang tidak terkendali ini memberikan dampak negatif yang signifikan bagi warga Desa Bulangan. Salah satunya adalah peningkatan jumlah sampah yang dibuang sembarangan oleh warga. Karena TPA sudah tidak mampu menampung sampah lagi, warga mulai membuang sampah ke sungai atau ke sembarang tempat.

Hal ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan penyakit. Limbah yang mencemari sungai dapat mengakibatkan kualitas air menurun, sehingga tidak layak untuk digunakan baik untuk keperluan sehari-hari maupun pertanian.

Selain itu, keberadaan tumpukan sampah yang menggunung juga menyebabkan bau tidak sedap yang mengganggu kenyamanan warga. Sampah yang tidak segera diolah akan membusuk dan menimbulkan bau menyengat yang sangat mengganggu, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar TPA. Bau ini juga dapat menarik berbagai binatang seperti lalat dan anjing liar, yang dapat menjadi vektor penyebaran penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun