Mohon tunggu...
Rifatul Azizah
Rifatul Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Merubah Perilaku Pemilihan Jajanan Sehat pada Siswa Sekolah Dasar

26 Juli 2024   11:47 Diperbarui: 26 Juli 2024   11:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siswa sekolah dasar (SD) memang sangat suka sekali membeli jajan apalagi saat pulang sekolah, saya sebagai mahasiswa kesehatan terkadang juga sangat menyayangkan hal seperti ini karena banyak sekali anak usia sekolah dasar yang membeli jajanan yang tidak sehat. Bahkan dari saya amati juga anak usia sekolah dasar ini senang sekali membeli jajan-jajanan yang unik yang berwarna, kita juga tidak tau apakah itu jajanan mengandung bahan kimia atau pengawetnya. Pemilihan jajanan yang tidak baik dapat berdampak pada kesehatan anak, seperti pada masalah-masalah yang sering terjadi salah satunya yaitu berdampak pada system pencernaan anak seperti diare, tifus.

Anak sekolah belum mengetahui jajanan sehat yang dibutuhkan oleh tubuh. Jajanan di sekolah tidak mengandung gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tidak banyak juga dari anak sekolah dasar yang membawa bekal dari rumah, padahal membawa bekal dari rumah sudah di pastikan kebersihan dari jajanan atau makanannya, Anak usia sekolah membutuhkan nutrisi atau makanan sehat untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan memberikan asupan energi dan zat gizi bagi anak usia sekolah.

Anak hanya memilih makanan yang menarik dan membeli jajanan sesuai kesukaannya, tanpa memikirkan isi makanan tersebut. Jajanan yang aman adalah jajanan yang tidak menimbulkan risiko keamanan pangan dan tidak mengandung cemaran biologi/mikrobiologi, kimia dan fisik yang dapat mengganggu, merugikan kesehatan manusia.  Anak-anak sekolah dasar ini biasanya memilih jajanan yang terlihat menarik, bisa di lihat dari kemasan, bentuk dan juga warna dari jajanan tersebut.  Namun tidak sedikit factor dari jajanan yang itdak sehat ini dapat menyebabkan gejala penyakit yang cukup serius. Salah satunya diare dapat disebabkan oleh kontaminasi oleh bakteri pada jajanan yang terbuka dan tidak diperhatikan kebersihannya.

Anak-anak usia sekolah dasar pada umumnya tidak mempedulikan mengenai kemasan jajanan serta kebersihan jajanan tersebut. Namun ada juga yang sampai terkena demam tifoid, dengan gejala mual, muntah, demam, demam tifoid ini bisa terjadi disebabkan oleh bakteri salomonella typhi. Bakteri salmonella typhi atau infeksi salmonella ini dapat menyerang saluran pencernaan atau saluran usus, bakteri ini hidup dan berkembang pada usus manusia yang dapat menyebar dan menular melalui kotoran, makanan maupun minuman yang terkontaminasi. Anak sekolah dasar juga tidak jarang yang memperhatikan kebersihannya sebelum makan, seperti mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memakan jajanannya.

Untuk mendapatkan gizi yang seimbang anak-anak harus menerapkan pola makan yang sehat termasuk juga pilihan cemilan dan jajan pada anak. Menurut saya pilihan jajanan anak-anak yang terkadang tidak higienis dan sehat ini di picu oleh kurangnya pengetahuan anak dan orang tua, terkadang orang tua juga selalu mengiyakan atau tidak tega untuk melarang anak tidak membeli jajan semabarang atau biasanya juga menganggap tidak membelinnya setiap hari. Pengetahuan ini dapat ditingkatkan yaitu dengan sering mengedukasi dan tanya jawab anak serta orang tua tentang bahayanya mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat.

Anak-anak sekolah dasar ini biasanya memilih jajanan yang terlihat menarik, bisa di lihat dari kemasan, bentuk dan juga warna dari jajanan tersebut.  Namun tidak sedikit factor dari jajanan yang itdak sehat ini dapat menyebabkan gejala penyakit yang cukup serius. Salah satunya diare dapat disebabkan oleh kontaminasi oleh bakteri pada jajanan yang terbuka dan tidak diperhatikan kebersihannya. Anak-anak usia sekolah dasar pada umumnya tidak mempedulikan mengenai kemasan jajanan serta kebersihan jajanan tersebut. Namun ada juga yang sampai terkena demam tifoid, pada dasarnya demam tifoid ini terjadi disebabkan oleh bakteri salomonella typhi.

Namun tidak hanya dengan mengedukasi saja, bisa dengan cara pengalihan kegiatan, seperti halnya jurnal yang saya telaah ini yaitu dengan menggunakan metode edukasi yang sangat kreatif yaitu dengan menggunakan metode edukasi komik, komik ini berisi tentang gambaran dan alur cerita yang jelas mengenai dampak seringnya membeli atau memakan jajanan yang kurang sehat.  Edukasi yang sangat menarik ini dapat memudahkan anak untuk  berimajinasi tentang dampak dari sering membeli jajanan yang tidak sehat.
Metode ini mungkin belum terlalu efektif untuk membuat anak sekolah dasar dapat mematuhi atau mengetahui apa saja jajanan yang tidak higienis yang tidak baik di konsumsi terlalu sering. Kita sebagai calon tenaga kesehatan maupun tenaga kesehatan harus sesering mungkin mengedukasi anak-anak dan orang tua, tentang kebersihan tangan dan juga edukasi baiknya mengkonsumsi jajanan atau makanan yang sehat dan bergizi.

Referensi

Alza, Y., Novita, L., & Zahtamal, Z. (2023). Efektivitas Media Komik Terhadap Perubahan Perilaku Pemilihan Jajanan Sehat pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Komunitas, 9(2), 249--256. 

Fauziah, A., Kasmiati, K., & Jambormias, J. L. (2023). Edukasi Jajanan Sehat Pada Anak Usia Sekolah Dasar. EJOIN: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(9), 953--960. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun