Mohon tunggu...
Rifatul Huda
Rifatul Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Hobi :semua yang berkaitan dengan seni, dan membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ternyata Penyakit Hewan Menular Antraks Tidak Dapat Menular dari Manusia ke Manusia

19 Juli 2023   15:09 Diperbarui: 19 Juli 2023   15:11 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyakit Antraks ini merupakan penyakit yang dimiliki hewan ternak. Hewan ternak dapat terinfeksi penyakit antraks apabila pangan atau air yang dikonsumsinya itu telah terkontaminasi spora. Hewan ternak yang terkena penyakit antraks, bisa menularkan penyakit itu terhadap hewan ternak lainnya dengan melalui cairan (eksudat) yang keluar dari tubuhnya. Kemudian cairan ini mencemari tanah sekelilingnya dan menjadi sumber munculnya wabah. 

Seperti kasus penyakit antraks yang terjadi di Gunung kidul akhir-akhir ini, kejadian ini terjadi karena adanya warga yang memakan sapi mati yang sudah dikubur, Di mana sapi tersebut positif penyakit antraks. Tapi perlu diketahui, ternyata penyakit menular antraks ini tidak bisa menyebar dari manusia ke manusia, tapi penyakit ini dapat menyebar dari hewan ke manusia. 

Penularannya pun bisa terjadi melalui tiga jalur yakni ; yang paling sering terjadi pada manusia yaitu saat kulit atau tubuh terluka kemudian bersentuhan dengan hewan yang positif antraks. 

Hal tersebut akan mengakibatkan kulit menjadi merah kehitam-hitaman, gatal, munculnya benjolan, bahkan sampai keluar nanah pada kulit yang terluka, yang kedua melalui pernapasan yang biasanya ditandai dengan radang dan sesak nafas di bagian dada, yang ketiga melalui pencernaan dimana manusia tersebut biasanya telah mengkonsumsi atau memakan daging hewan yang positif antraks sehingga mengakibatkan timbulnya rasa mual, diare dan lain sebagainya.

Mengutip dari DetikHealth bahwa Kementerian Kesehatan RI, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam konferensi pers yang dilaksanakan secara daring. Beliau menegaskan bahwa penyakit antraks tidak dapat menular dari manusia ke manusia. Beliau juga berkata bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit zoonosis, yang mana penularannya itu tidak terjadi antara manusia dengan manusia atau dari manusia ke manusia, jadi tidak perlu diadakannya karantina dalam masalah ini.

Kesehatan hewan ternak yang akan di konsumsi harus di perhatikan kembali sebelum disembelih, jika kita memperhatikan kesehatan hewan ternak tersebut, dampaknya akan berpengaruh pada masyarakat yang mengkonsumsi daging hewan ternak yang terjangkit penyakit tersebut bahkan bisa sampai fatal.

Penyakit antraks sangat berbahaya entah itu bagi manusia ataupun hewan ternak lainnya. Maka dari itu, dianjurkan bagi para peternak untuk selalu memeriksa dan menjaga kesehatan hewan ternak sebelum terpapar penyakit antraks dan menular ke hewan ternak lainnya.

Sumber :

Kharisma, A. (no date) Kemenkes Tegaskan penularan antraks tidak Terjadi Antar manusia, detikHealth. Available at: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6812440/kemenkes-tegaskan-penularan-antraks-tidak-terjadi-antar-manusia (Diakses: 08 July 2023).

detikJateng, T. (n.d.). Kasus Wabah Antraks di Gunungkidul: Awal Mula Hingga penyebab. detiknews. https://news.detik.com/berita/d-6809020/kasus-wabah-antraks-di-gunungkidul-awal-mula-hingga-penyebab. Diakses pada 08 Juli 2023.

Hardiyanto, S. (2023, July 5). Kronologi Puluhan Warga di Gunungkidul Terkena Antraks Halaman all. KOMPAS.com. https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/05/111500565/kronologi-puluhan-warga-di-gunungkidul-terkena-antraks?page=all. Diakses pada 08 Juli 2023.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun