Mohon tunggu...
Rifa Salsabila
Rifa Salsabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

yuks:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cairan Multifungsi

22 Februari 2022   23:19 Diperbarui: 22 Februari 2022   23:31 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tepat pada bulan september 2021, pada saat jam pembelajaran Ppkn, guru Ppkn memberikan tugas untuk melakukan sebuah percobaan produk  dari  limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran atau bisa disebut juga dengan eco enzyme.
Mungkin sebagian orang  merasa aneh mendengar kata eco enzyme termasuk saya, dan merasa kebingungan mendengar kata tersebut. Karena tidak ada kaitannya dengan pelajaran ppkn. Setelah itu akhirnya guru ppkn menjelaskan apa itu eco enzyme?
Jadi eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.
Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran.Enzim dari "sampah" ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa bahan dapur yang tidak dipakai lagi untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. Eco-enzym dapat digunakan sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif sehingga menekan biaya dan dapat dibuat dengan cara yang mudah.
Setelah itu pada tanggal 4 oktober 2021 saya mencoba membuatnya dengan bahan bahan yang ada dirumah.Berikut ini bahan-bahan serta cara membuatnya yang bisa saya coba lakukan di rumah.

     Alat yang digunakan:
1) Botol plastik bekas ukuran 1 liter
2) Timbangan digital
3) Pisau


     Bahan yang dibutuhkan:
1) 500 ml air
2) 50 gram gula merah
3)150 gram kulit jeruk


    Langkah pembuatannya:
1)Masukkan 500 ml air ke dalam botol plastik dan 50 gram gula.
2) Masukkan  kulit jeruk  ke dalam botol.
3) Sisakan ruang untuk proses fermentasi.Jangan isi botol hingga penuh.
4) Aduk perlahan isi botol plastik yang sudah terisi dengan larutan air dan gula. Tidak boleh dikocok.
5) Buka tutup wadah setiap hari selama 1 bulan pertama setelah diaduk. Dalam 1 bulan pertama, gas akan dihasilkan dari proses fermentasi.

Proses fermentasi berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan dihasilkan alkohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme.Hasil akhir dari Eco Enzyme adalah cairan berwarna kuning keorenan  dengan aroma asam segar. Namun warna Eco enzym bervariasi bergantung pada jenis sisa buahan/sayuran dan jenis gula yang digunakan.
Jadi kita bukan hanya sekedar membuat eco-enzyme tapi juga membangun kesadaran kita maupun masyarakat untuk bagaimana mencintai bumi tempat tinggal bersama. Intinya terjadi apa-apa dengan bumi,  tentu efeknya yang paling merasa kita  juga, manusia juga. Kesadaran itulah yang harus ada. Karena dengan kesadaran yang benar, kita bisa membantu bumi. Jadi tidak ada kata kata repot lagi. Kalau kita membuatnya dengan penuh kesadaran pada akhirnya kita juga yang mendapatkan manfaat.
Eco enzyme juga banyak manfaatnya seperti  untuk pertanian yaitu sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, menurunkan asap dalam ruangan, filter air, pupuk alami untuk tanaman dan menurunkan efek rumah kaca. Cara pengaplikasian eco enzim pada lahan sawah sebagai pupuk yaitu dengan menumpahkan eco enzim ke pengairan sawah. Dan masih banyak lagi manfaatnya juga loh! Seperti, Membantu melestarikan lingkungan sekitar.  Menghilangkan bau ruangan, bisa disemprotkan dalam ruangan, bisa menghilangkan bau. Juga dapat membersihkan sungai dan danau yang tercemar ini juga sudah sering dilakukan. Bisa untuk menghilangkan bau toilet atau kloset misal di septik tank proses pembusukan tidak berjalan dengan baik, bisa menuangkan eco-enzyme, supaya prosesnya jadi bagus.

Kesimpulan dari eco enzyme ini adalah kita bukan hanya sekedar membuat eco-enzyme tapi juga membangun kesadaran masyarakat untuk bagaimana mencintai bumi tempat tinggal bersama. Intinya terjadi apa-apa dengan bumi,  tentu efeknya yang paling merasa kita  juga, manusia juga. Kesadaran itulah yang harus ada. Karena dengan kesadaran yang benar, kita bisa membantu bumi. Jadi tidak ada kata kata repot lagi. Kalau kita membuatnya dengan penuh kesadaran pada akhirnya kita juga yang mendapatkan manfaat.
Ternyata di balik anggapan sampah yang membawa penyakit itu ada kebermanfaatannya sendiri apabila seseorang mampu memanfaatkan dengan baik. Mendaur ulang untuk menciptakan suatu produk baru yang bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya. Akhirnya, jangan sesekali kita menganggap sampah ialah suatu barang yang tidak dapat digunakan lagi. Justru ketika anggapan itu muncul, dengan ketanggapan dan kepekaan kita membuat suatu percobaan agar sampah tersebut bisa digunakan lagi.
Maka dari itu untuk temen-temen semuanya, marilah kelola dan manfaatkan sampah.Cintai lingkunganmu dengan menjaga keberadaannya dan kelestariannya. Bila demikian, sudah dipastikan lingkungan akan membawamu berkah di kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun