Panji hitam dan bendera putih yang berlafadzkan Kalimat Tauhid akhir-akhir ini semakin populer dikalangan Umat Islam. Bila kita telusuri semakin populernya panji hitam dan bendera putih tersebut berawal dari Aksi Bela Islam 212 yang dimana sebuah panji hitam diarak keliling Monas oleh para peserta aksi bela Islam 212.
Saat Aksi Bela Islam 212 penulis juga berada di monas dan Panji Hitam tersebut melewati kepala penulis. Umat Islam pun sangat antusias menyambut dan mengarak sang panji hitam, penulis rasanya tidak bisa melupakan momen haru tersebut. Dalam hati penulis mengatakan... "Alhamdulillah Umat Islam tidak antipati dan sinis terhadap panji hitam tersebut yang sering distigmakan negatif oleh banyak media."
![yunikastutibersamamu.blogspot.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/04/01/gnpf-mui-youtube-aksi-212-58df52e2147b61ca05eac0a4.jpg?t=o&v=770)
![tangkapan layar dari facebook](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/04/01/dokumen-pribadi-fb-felix-siauw-58df57932f7a61dd1674e313.jpg?t=o&v=770)
Hal ini berdasarkan hadits : “Rayahnya (panji peperangan) Rasul SAW berwarna hitam, sedang benderanya (liwa-nya) berwarna putih”. (THR. Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah).
Dalam Musnad Imam Ahmad dan Tirmidzi, melalui jalur Ibnu Abbas meriwayatkan: “Rasulullah saw telah menyerahkan kepada Ali sebuah panji berwarna putih, yang ukurannya sehasta kali sehasta. Pada liwa (bendera) dan rayah (panji-panji perang) terdapat tulisan ‘Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah’. Pada liwa yang berwarna dasar putih, tulisan itu berwarna hitam. Sedangkan pada rayah yang berwarna dasar hitam, tulisannya berwarna putih”.
Panji dan Bendera Sakral Yang Menggetarkan Musuh
Panji dan bendera ini pun adalah panji dan bendera yang pernah menumbuhkan rasa takut di setiap dada Kaum Qurays di perang badar. Bendera dan panji yang kisahnya sangat familiar dalam sejarah peperangan Umat Islam yang dimana salalu dipertahankan oleh sahabat sampai berdarah-darah.
Sahabat yang terkenal mempertahankan panji ini adalah Mus'ab bin Umair sang duta pertama umat Islam dan Ja'far bin Abu al-Thalib si burung surga yang kedua tangannya putus untuk mempertahankan sang panji ar-Royah.
Bendera yang sama juga pernah mengguncang pasukan Romawi setelah berkibar dan membuat Konstantinopel terkepung beberapa bulan sebelum akhirnya dapat ditaklukkan oleh pasukan Janissari pimpinan Muhammad Al Fatih. Dan juga panji dan bendera yang mengukuhkan kesultanan Yogyakarta sebagai wakil Khilafah Usmani di tanah Jawa.
![@dofinaldi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/04/01/dokumen-pribadi-sultan-hbx-58df5b4df09673ec073d1dd8.jpg?t=o&v=770)