Di titik nadir. Hanya selintas getir. Sebelum petir mengumpan gigil. Dia keluar bersama bedil. Siapa yang tertembak malam ini. Oleh amarah otak dekil. Semakin kerdil di antara resah binal. Di ujung malam yang kekal. Gelap setia menujah sinar.
Plb, '19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!