Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Olale, Olala

9 Oktober 2019   15:00 Diperbarui: 9 Oktober 2019   15:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Setangkup pagi, setangkup roti
Ada yang larut dalam adukan

Setelah jeda menggiring kata di jalur
Dalam kabut pagi  terhanyut  padu

Olale, olala, sehela derap langkah
Betapa pertarungan kata mengeriput jemari
Betapa meremang tatap

Olale, olale, anak-anak bersiap sekolah
Setangkup pagi, setangkup mimpi
Suara vespa haru meraung, bergegas melintas kata
Terhambur di layar
Segenap rasa kusapukan harap, mematikan penungguan

Olale, olala, setangkup pagi, bukan setangkup mimpi
Ada yang terpercik dari kacauan
Kata menerjang dari jalur, menerjang punya tetangga
Sawah-sawah becek, cacing dan lumpur-lumpur

Olale, olala, melaju dalam setangkup pagi
Meraung vespa menambah kusut kota
Menambah kusut pikirkan

Olale, olala, inilah pagi yang harus dilalui
Setangkup pagi, tanpa setangkup roti
Tak ada mimpi, melaju lagi, melaju lagi

Olale, olala
membunuh mimpi dalam kopi dingin
hampir basi
kuingin
tidur lagi

Ujung Kata, 1019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun