Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Kafe Malam Ini

5 Oktober 2019   22:13 Diperbarui: 5 Oktober 2019   22:19 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

di kafe ini kita sedang membaca malam di secangkir latte, gelisah lampu jalan memberitahu ada kepedihan lorong-lorong, sedari sore lapar menggaruk mereka tentang latte, setangkup roti basi mungkin lebih berharga dari secangkir melenakan lidah, bukan mengenyangkan, mereka lupa pernah bermimpi.

aku mendengar orang meneriakkan kambing asap dan berbeque berasa pedas, sebentar lagi orang dalam lorong akan menghitung terali besi, orang miskin dilarang negara, apakah aku silap membaca, mereka itu urusan negara, bukan ditangkap dan dipenjara, latte menjalar di lidah.

di kafe ini kita sedang membaca malam, ternyata kita sedang bermimpi, terus-terusaan bermimpi, hingga kelak ada mimpi berbayar, kelak entah kapan.

Ujung Kata, 1019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun