Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan Itu Telah Dicuri

4 Oktober 2019   16:01 Diperbarui: 4 Oktober 2019   16:24 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : pixabay

mencangkul hari
ayah sepagi itu meneriakkan singkong bakar
ibu lekas menghidangkan kopi

sepagi itu juga anak-anak
bekeja keras
dua karung singkong menepi di tengkulak
seluruh anak hitam hidungnya tergores singkong bakar
aku tertingat pelajaran esde
si miun mencuri kerak
hitam hidungnya kena arang

sambutan pagi meriah
mimpi anak panggung dan kebun basah
berlari di atas pematang
tak terasa kaki digaris ujung daun padi
mengadukan gerah pada sungai

ikan-ikan berenang
goda kekanak; tangkap aku
membakar seadanya  di atas batu
kenikmatan terbit di angkasa

tapi sekarang itu di mana
pagiku umpatan
hidup di kotak kota
kehilangan desa cahaya
setelah dicuri
tambang-tambang memamah
kuali, gerah menikam

aku tak mungkin menemukan desa rindu pulang
ke mana aku  mengaut kenang
sekarang aku enggan pulang
kau telah mencurinya

Ujung Kata, 1019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun