Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Titik Jenuh

3 Oktober 2019   16:17 Diperbarui: 3 Oktober 2019   16:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

di titik jenuh
tetap harus berpeluh
cinta tak boleh keruh
hidup tetap gemuruh
di mana spirit ditaruh
sebelum luruh

diam adalah batu penantian
menjadi sebaris loncatan
saat jatuhkan sauh
disitulah berlabuh
dunia tetap bertepuk pada peluk  
yang tak mungkin rupuh apalagi rubuh

nyanyikanlah angkasa;
akulah elang penguasa udara
berpantang sandar tanpa menang
pejantan itu janjinya dipegang
tak boleh jenuh
sebelum luruh
di bawah pusara tak lagi mengeluh

Ujung Kata, 1019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun