di titik jenuh
tetap harus berpeluh
cinta tak boleh keruh
hidup tetap gemuruh
di mana spirit ditaruh
sebelum luruh
diam adalah batu penantian
menjadi sebaris loncatan
saat jatuhkan sauh
disitulah berlabuh
dunia tetap bertepuk pada peluk Â
yang tak mungkin rupuh apalagi rubuh
nyanyikanlah angkasa;
akulah elang penguasa udara
berpantang sandar tanpa menang
pejantan itu janjinya dipegang
tak boleh jenuh
sebelum luruh
di bawah pusara tak lagi mengeluh
Ujung Kata, 1019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!