Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pak Pemulung

22 Agustus 2019   15:32 Diperbarui: 22 Agustus 2019   16:09 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

Persiapkan senjata perang
Tersusun koran-koran
Lipatan almanak, majalah, buku-buku
Buntalan kain mengikat bergumpal plastik
Air mineral

Mari meniti pinggiran sungai
Mencari air rejeki dari pembuangan orang
Duri-duri ikan, pampers, bangkai tikus

Tahi beragam makhluk
Di sela-selanya botol air mineral
Kaleng bir
Plastik  pembungkus apa saja

Ikan-ikan mabok melahap polusi
Lihatlah mata juragan sinis
Dacing dihela, ditipu-tipu dengan si penimbang
Beragam geleng tentang ukuran yang minim

Tentang barang-barang tak terpakai
Lalu meludahlah seiring duit bergumpal
Lecek dan bau minyak jelantah
Bersiaplah dengan senjata perang

Hari ini kita mendulang kotoran seluruh makhluk
Hari ini kita mengusap keringat dengan uang seharga
Sebungkus nasi
Tapi lihatlah apa yang kita perbuat

Sungai-sungai sedikit berterima kasih
Tanah mengirimkan doa setelah oksigen berhasil dihirup
Jadi inilah kita
Bersiaplah dengan senjata perang, nak

Ujung Kata, 819

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun