hikayat kota tua yang mengajari  jalan-jalan tanah
menjaga rerumputan dan perdu berduri di pinggir jalan
juga tanda-tanda penunjuk dahan dan ranting
arah ke mana matahari terbit, ke mana tenggelam
sepertinya lurus meskipun berbelok sesekali
sepertinya rata walaupun berbatu, beronak-duri
tapi dia sangat manis memelihara kejatiannya
memelihara desa-desa dengan cahaya terang
penuhilah jalan-jalan dengan pelurusan nurani
karena rerumputan, perdu berduri, Â pohon berimbun memayungi
adalah hak yang meluruskanmu
hikayat kota muda yang menebas rerumputan
membakar rumpun perdu, dan pohon-pohon dilalap kekuasaan
sungguh tak ada jalan tanah, selain beton yang menggergaji arah
silang-sengketa, simpang-siur penuh lampu-lampu
di mana cahaya, o, berjuta cahaya yang bingung tuju
sepertinya berbelok, tapi lurus nian ke depan
sepertinya berbatu, beronak-duri, tapi taklah melukai
desa-desanya adalah rumpun yang terbakar
jalan-jalannya melinglungkan
karena tanpa rerumputan, perdu berduri, pohon berimbun memayungi
adalah hak yang membengkokkanmu
Ujung Kata, 819
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H