Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan Dua Bisu

13 Agustus 2019   16:12 Diperbarui: 13 Agustus 2019   16:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

untuk terus bercerita dari malam sampai pagi
beberapa kali akan senang mengedip-ngedip
dan mulut dan tangan memberi pertegas
gerak mulut, ah,  tak ada kata-kata
tapi kehangatan lampu dan perdu
penyemangat denging yang nakal
adalah pertarungan hati yang saling menggenggam

"kau lihat kedip adalah cinta?"

mata itu menjangkau sesungging senyum malu-malu
dan seraut wajah menangkup tanah
dia melihat jutaan kata-kata di sana

"kau lihat mulut membuka, tangan yang menanda?"

mata itu semakin takluk
dapat membaca meski tak ada kata-kata
dapat merasa cinta yang rekah di mata
membuai di mulut
dan rengkuh tangan adalah segala hangat
menanti pagi menyembul di atas perigi

 Ujung kata, 819

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun