Alamak, bukan buatan senang hati Mang Julur  ketika akan berangkat ke rumah janda kembang kamboja itu, melihat hadiahnya bertambah satu, juga  wadahnya amat menarik. Dalam hatinya memuji  Bik Nak yang tau selera laki yang ingin beristri lagi.
Mang Julur bergegas ke rumah selingkuhan barunya itu. Ajakannya menonton organ tunggal di rumah Pak RT, akhirnya kesampean karena pelet seperangkat (meskipun hanya dua) alat make up.
"Bentar, Mang. Aku dandan dulu, ya?"
Mang Julur menunggu di teras sambil bersiul-sial. Eh, ketika selingkuhannya ke luar rumah, Â seperti tak sabar menonton organ tunggal, joged duluan.
"Kurang ajar kau, Mang! Mau mengerjai aku ya!" Â Selingkuhan itu marah. Dia menaburkan bedak ke tubuh Mang Julur. Alhasil jagoan kita jingkrak-jingkrak.
Bik Nah kesenangan melihat lakinya ketimpa nasib sial. Tapi ketika tubuh lakinya itu seperti memar, terpaksalah mereka ke klinik.
Mata Mang Julur ijo ketika melihat dokter jaga yang cantik. Rencana awal berobat jalan, berganti rawat inap.
"Pak Julur. Kita kasih obat saja, sebentar lagi sudah mendingan. Lagi pula di klinik tak bisa rawat inap," kata dokter cantik.
"Saya takut kehabisan cairan, jadi harus diinfus, Dok."
Apa hubungannya, ya? Bik Nah jadi kleyengan.
---sekian---