Pada doanya, engkau bisa sukses. Pada senyumnya rejeki mengalir. Pada telapak kakinya engkau temukan surga.
Pada umpatnya,engkau bisa hancur. Pada cemberutnya rejeki mampat. Untuk apa engkau bersusah-payah mengejar harta dunia sementara harta dunia dan akhirat ada di depan mata.
Aku melihatnya tersenyum. Tetap tersenyum. Entah sampai kapan. Sampai engkau hanya bisa menatap sedih setelah gundukan tanah itu basah oleh tangis sesal.
---
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!