Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selamat Pagi Penanam Kata

16 Juni 2019   10:42 Diperbarui: 16 Juni 2019   10:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat pagi bagi yang menanam kata di inti embun pagi, tiba saatnya merawat batang kalimat, bagi yang nelangsa kemudian terjaga, ada  teduh oleh rimbun bait, ketika dahaga buah makna penyegar rasa, sampai kapan kumau engkau merawat kata, tugasku berkaca dan membaca, aku melihat cahaya.

Cahaya penuntun gelap yang jeda, mengulum amarah tak terpeta, aku larut dari kopi makna, pada pahitnya kutemukan perjuangan gelap mata, menyesap warna pada manisnya kentara.

Kentara alam pembaca, yang menyimpan kerat luka, sebelum keping kelopak menjadi bunga, berpeluk aroma rasa, biarkan kata-kata tetap membara, unggun hangat melata, aku jatuh dipeluk kata tanpa jeda.

Ujungunggun062019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun