Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cinta adalah Ruang dan Waktu

16 Juni 2019   05:56 Diperbarui: 16 Juni 2019   06:01 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Cinta adalah ruang dan waktu, kucurahkan raga ke ruang jantungmu yang setiap degup sebut namaku, waktu memberi jeda mengenalku pada segala yang terlalu berlebih, pada yang sangat kurang, aku harap kau menikmati kelebihan itu, dan kekurangan semoga kau tambal, sehingga celah itu terlihat samar.

Jalan-jalan kita, jalan yang dirindukan orang ketika muda menyadap usia, getah rasa cinta terlalu gurih ditinggalkan, ketika usia tua harus digantung, remah-remah kenangan, dari kepingan yang tertinggal, kita sesap secangkir susu, agar pengakhiran masa, hati itu seputih rasa. Terlalu  lama kita mereguk kopi, pada gelap karut, setelah hitam itu menjadi gerak kehidupan.

Masih kusemai ladang kata sayang, pada ladangmu yang gurun,  usia membalun, harap itu tetap menggelenyar di mata, aku masih setia memacul padas untuk menghadiahkan kepadamu keras. Kau akan melembutnya dengan sang waktu, tetap kita isi ruang-ruang dengan janji, aku tak ingin senja ini kita hanya lorong-lorong kopong. Pada masa bolong, kita pasrah di ujung lolong.

Tanahsenja062019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun