Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Keriput Senja Ketika Harus Mengalah

15 Juni 2019   23:24 Diperbarui: 15 Juni 2019   23:29 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Sering kali kita lupa mengambil senja, mendudukkan di  antara cangkir kopi dan setangkup roti, bahwa senja mengajar kita menua setelah keriput usia mengaca kita untuk sesekali mengalah pada kekuatan ego, kita semakin lemah, mengecup cintamu saja aku kalah.

Orang kuat bukan yang bisa bertarung kerja hingga kaya. Orang kuat adalah yang sanggup mengalah, meski diri merasa benar. Menikmati kopi, kita harus sering membaca, setelah aksara semakin hampa tanpa makna.

Tua itu keharusan pada keriput masa. Tapi tua jiwa memutuskan agar tak menjadi pecundang. Dan mari kita memudakan semangat dan cinta, karena aku sanggup membawamu mengarung  samudera.

Seharusnya kita menang bersama, agar bsa bercerita kepada generasi, perjuangan manis itu didapat bersama  hingga waktu memapas usia. Aku menunggumu di ujung senja, menunggu hari gelap, mengantar lelap.

Ujungsenja062019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun