Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bening Jiwa Menjalar Mata

12 Juni 2019   11:41 Diperbarui: 12 Juni 2019   13:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : unspalsh

Dari bening kata, bening jiwa menjalar mata

Akankah aku masih bisa menjamah rasa?

Kepalsuan dalam pupur cinta, terlalu jauh berjalan

Aku lupa di mana berhenti karena marka hati buta

Masihkah kau tetap mendustai makna?

Berjalan di antara mata hati, mata pisau kau arahkan

Menulis kata mata kepala, tak boleh mendua sebelum salah satu jeda

Itu katamu, sebelum aku kehilangan bunga pada pot

Ketika berdiam di hatimu, kosong tanpa aroma tunas, dan pohon

Larutlah dalam tipu kata, kecurangan atas luka ditoreh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun