Tunas mata berharap angin membawa sisa hujan
memelukmu dalam dingin yang kenyang
biarkan kuurai rasa kangen pada unggun
aku malu
tapi mau
Apakah kalau mau itu harus malu?
Apakah kalau malu itu mestinya mau?
Tak dapat memastikan kabut di matamu
pertanda ingin, entah angin ragu
samar itu begitu susah menapis harap
ataukah aku yang terlalu berharap
Apakah kalau mau itu harus malu?
Malu-malu bisa tertipu, dikira emas ternyata loyang
Apakah  kalau malu itu mestinya mau?
Aku harus belajar mematut badan
antara baju kebesaran karena tak sepadan
entah baju kebesaran; aku bertahta dalam kangenmu
yang memburu, sebelum hujan usai menyebar rinai
(Palembang, 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H