Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelum Hujan Usai Menyebar Rinai

11 Juni 2019   13:42 Diperbarui: 11 Juni 2019   13:58 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

Tunas mata berharap angin membawa sisa hujan
memelukmu dalam dingin yang kenyang
biarkan kuurai rasa kangen pada unggun
aku malu
tapi mau

Apakah kalau mau itu harus malu?
Apakah kalau malu itu mestinya mau?

Tak dapat memastikan kabut di matamu
pertanda ingin, entah angin ragu
samar itu begitu susah menapis harap
ataukah aku yang terlalu berharap

Apakah kalau mau itu harus malu?
Malu-malu bisa tertipu, dikira emas ternyata loyang

Apakah  kalau malu itu mestinya mau?
Aku harus belajar mematut badan
antara baju kebesaran karena tak sepadan
entah baju kebesaran; aku bertahta dalam kangenmu
yang memburu, sebelum hujan usai menyebar rinai

(Palembang, 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun