Kidung meja makan, kuah rasa dari segumpal opor, menjadi tuah selera sekepal lontong, seutas sambal mengingat nujum tangan ibu, aku berenang dalam khayal rendang sepinggan, lahap yang tumbuh di lebar pinggang.
Aku memindahkan ingat pada mangkok bubur, hambar, mengurai keping ke masa muda, masa susah, aku mencari kenikmatan di sejumput telor dadar hampir gosong. Saat catatan tensi menggarami resah. Ada kolesterol menutup harap. Meski manis wajah masa remaja, hendaklah tak tumbuh di kerut usia, gula memanis darah, aku membunuh rasa itu.
Belajar menbenci meja makan, mangkok bubur berasa gurih. Belajar menyukai hambar, pindahkan gurih sebatas mata, urat bau menyatu dalam aroma gurih. Betapa aku meluruskan niat melupakan sosok cita rasa.
Ujungsiksa062019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H