Dadang adalah seekor udang yang hidup di pinggir laut. Dia bersahabat dengan Piting, si kepiting yang memiliki capit empat. Setiap mereka mencari makan, Dadang selalu memperoleh sisa makanan Piting.Â
"Aku ingin makan enak dan banyak seperti kamu," kata Dadang suatu hari.
"Kalau ingin makan enak dan banyak, kau harus giat mencari makan. Jangan bermalas-malasan!" Piting menangkap seekor ikan kecil yang melintas di depannya.
Sebenarnya Dadang giat mencari makan. Tapi tetap saja dia memperoleh sisa makanan Piting. Dia hanya memiliki dua capit yang kecil. Ah, andainya dia bisa memiliki capit seperti milik Piting, dia pasti bisa makan enak dan banyak. Kira-kira maukah Piting meminjamkan capitnya kepada Dadang?
"Kau mau meminjam capitku?" Piting tertawa geli. Tapi saat melihat sahabatnya itu sedih, dia tak sampai hati. "Kalau kau meminjam capitku, lalu aku mau menangkap mangsa memakai apa?"
"Aku tidak akan meminjam semua capitmu. Hanya dua capit saja. Aku juga tak akan meminjamnya lama-lama. Setelah beberapa hari, aku segera mengembalikannya."
"Kau meminjam capit yang mana?" tanya Piting.
"Tentu saja aku mau meminjam capit yang  paling besar," jawab Dadang sambil tersenyum senang. Hanya saja ketika Piting meminjamkan dua capitnya yang paling besar, Dadang langsung tersungkur. Capit itu terlalu berat untuknya. Akhirnya, Dadang meminjam capit yang  lebih kecil.Â
"Bagaimana? Apakah kau masih mau meminjam capitku? Sepertinya capit itu terlalu berat juga untukmu." Piting merasa iba melihat Dadang berjalan terseok-seok. Namun Dadang bersikeras meminjam capit itu.
Setelah itu mereka berpisah beberapa hari. Dadang mencari makanan sampai ke tengah laut. Dia berhasil menangkap ikan-ikan kecil. Alangkah senang hatinya!
Pada suatu hari Dadang bertemu Erang si Kerang. Erang mengatakan bahwa Piting mencari-cari Dadang. Dia ingin mengambil kembali capitnya. Selama tak memakai capit itu, dia harus berjalan miring. "Berapa lama kau meminjam capit si Piting?" tanya Erang.