Belajar menangis, setelah kering air mata, ada batu yang tumbuh di dada, menjadi baja, keras akan refleksi diri, lembut mengulang kejahatan, tertawa terhadap sesiapa yang duka, susah hati ketika orang bersuka.
Betapa malang diri, hanya mampu tertawa, susah sangat menumpah tangis, kutahu orang tertawa seumur hidup, pada akhirnya merapel tangis, menjadi kerak magma. Dan malam-malam syahdu aku mencoba membaca diri, entah dimana menyimpan telaga air mata.
Ujungakar052019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!