Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjaga Hati

19 Mei 2019   03:53 Diperbarui: 19 Mei 2019   03:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga hati, jangan seperti belati, tajam menusuk, mengumpan caci maki, karena teman akan berlari, setelah itu nurani mati, kau akan sepi, sekali.

Menjaga kalam, bukan seperti ayam, ketika datang malam, kau takut bukan buatan, dengan hatimu yang semakin kelam, kau semakin kejam, atau rasa sesal akan karam ketika ayam menggeram dalam eram, atau menjaga kuali, sebagai ulam.

Harus berani berobah, bukan berarti berubah, karena hati akan susah, akan berobah atau hanya menjadi rubah, terlihat  baik di bulan berkah, ketika waktu berpisah, domba-domba semakin menyerah, pada geraham yang mengerkah.

Menjaga hati jangan sampai mati, raih berkah usah setengah-setengah, sekali janji, sudah itu terserah.

Ujungakar052015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun