Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Kesendirian

18 Mei 2019   19:37 Diperbarui: 18 Mei 2019   20:04 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Menatap bulan penuh di sini, kalam ilahi menyeruak membuka pintu, aku mengalami keharuan, rindu masa-masa itu bisa tersenyum, saling berbagi suka, saling membantu dalam duka, harap kami esok lusa, malam seribu bulan, mengirimkan tanda maaf, semakin menukar makar dunia yang berkelakar, dengan nikmat akhirat tersebar.

Menata bulan ini, orang-orang terperangkap oase bahagia, nyanyian kalbu hanya mp3, semakin banyak yang tak hirau kalam-kalam, semua hidup dalam gawai, semakin banyak yang tak tahu kawan-kawan, semua asyik dalam bully. Betapa sepinya bulan ini, tanpa pendarpendar, malam seribu bulan enggan dikenal, di matahari diskon gilagilaan, menantang konsumerisme kesetanan.

Ujungakar 052019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun