Menyelami malam bekerja, aku harus lebih sering merasakan air menelisik di sela pori, bersihkan hati atas kerak dunia yang membuatku terbakar hasrat tak berbatas.
Seharusnya menyungkurkan sombong, setelah telapak kaki sejajar dengan isi kepala, setelah hati merendah sebagai bukan apa-apa.
Menikmati pula embun yang menelusuri gelap, mengiring air mata mengaliri pipi, aku harus menjaga pencarian, di tempat mana harus meletakkan hati.
2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H