Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Sini Ingin Kuhapus Namamu

4 April 2019   21:48 Diperbarui: 5 April 2019   07:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pribadi

Kelindan nama di jerami, aku tak menemukan kemujuran dari kejujuran mata, miang menujum rasa, rapuh mengajari lapuk, saat harap itu tetap mengajari ingat, dilarang melupa.

Aku mengerti sebuah nama tak akan berarti, ketika makna hanya tetes air di talas, menjadikan kemarau tertimpa hujan, larut ini kuingin napas keringatmu 

Saat mana kuingat, waktu menyeret terluka. Aku menyadari akan menyusut, buatkan rata dengan tanah, aku mengubur gundah dalam papa. Kucoba hapus namamu dari lubuk dada.

Larut042019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun