Aku cakar harimau, mengaku cakar ayam. Mencari mangsa besar mau. Cakar mau mengais cacing tanah. Apakah retakku hina, atau sebab malas yang menggila?
Kutahu inginku kuat. Waktu sempat. Jalan-jalan pada titik yang tepat. Sebab apa kerdil nyali. Dibalut nafsu selimut. Lampu pijar lima watt. Aku menggambar mimpi di langit kamar, sebelum redup, ruh minggat.
Terlalu lama bercinta dengan khayal. Sempatku mengulir air ludah. Perahu berlayar sudah. Nafsuku punah.
Aku cakar harimau, mau kucakarayam mauku tak mampu menjadi sekadar bau.
Ujungakar 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H