Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lagi-lagi Cerita Hujan

24 Februari 2019   08:00 Diperbarui: 24 Februari 2019   08:16 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi-lagi cerita hujan menggenapkan dingin, gelapkan cahaya, hangatkan kasur. Pejalan kaki berjinjit, hujan tak kompromi, beragam sakit, janji yang tertukar, kopi hangat, wedang jahe, malam ini aku menyintai kuah hangat dalam sopmu.

Usahlah mengumpat pada berkah, larakan lembar uang di tepi-tepi gigil, menikmati koran basi, hari ini tertangkap sabu 10 kiliogram, yang memacarimu malam ini, ketika mimpi lebih indah dari kenyataan.

Taklah lebih keren menenteng pecel lele, di pintu rumah, merangkul hangat, jerit anak tentang rahasia pedas, setelah berkah hujan kau mengerti hangat keluarga.

Berlembar terima kasih kuucapkan saat dingin yang ganjil mengabarkan nikmat hujan pada garisnya yang teratur. Malam ini kuingin kau tidur sangat dengkur.

0219

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun