Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Setelah Kopi Basi

16 Februari 2019   21:47 Diperbarui: 16 Februari 2019   22:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

orang-orang mencari, janji-janji mengatap tak ditepati, raung motor melaju, redupkan gemerlap bohlam, lampu-lampu taman, rumah-rumah ditinggalkan, semak belukar, angguk-angguk, kelap-kelip, aku melihat tawa kepalsuan, seringaian yang akan memberikan lolong kepahitan.

duhai malam, minggu yang gelap, seharusnya hari ini berlabuh pada pertemuan, membuka jendela, menganga pintu dan menguapkan bubungan, adukanlah keteledoran ini, itu, seharusnya malu, meski ragu-ragu

namun orang-orang mau ke mana, siapa yang mau mendengar, aku hanya dicemooh ketika malam-malam gemerlap bersama kopi basi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun